Generasi muda adalah the leader of tomorrow.
Makanya di tangan kaum mudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan. Jika kaum
mudanya memiliki semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negaranya,
maka sesungguhnya semuanya itu akan kembali kepadanya. Hasil pembangunan dalam
aspek apapun sebenarnya adalah untuk kepentingan dirinya dan masyarakatnya.
Hampir semua hal yang
menyangkut perubahan, selalu dikaitkan peranan pemuda. Sejarah membuktikan,di
berbagai belahan dunia, perubahan sosial-politik menempatkan pemuda pada baris
terdepan. Peranannya menyeluruh, tak hanya mata air, tapi juga hulu, hilir sampai
muara, bahkan pemuda sebagai sumber energi perubahan itu sendiri
Sekarang adalah sudah saatnya, bagi kita
pemuda Indonesia, untuk kembali berkaca dan mengambil serpihan-serpihan warisan
1928, yang telah terkoyak-koyak. Dahulu, ketika transportasi masih sulit,
komunikasi belum secanggih sekarang, mereka pemuda Indonesia di masa itu, telah
memiliki semangat kebersamaan yang luar biasa. Mereka bersatu padu membangun
persatuan nasional, guna melawan imperialisme yang telah menindas seluruh
elemen bangsa Indonesia. Saat ini, ketika tiap hari kita dimanja oleh
kecanggihan teknologi, yang memungkinkan kita para pemuda Indonesia untuk
berkomunikasi intens tiap hari, mengapa malah semangat kebersamaan itu menjadi
semakin terpecah-pecah? Padahal, sekarang kita juga memiliki musuh bersama (common enemy), yang tidak bisa
dihadapi sendiri-sendiri. Perlu kebersamaan untuk menangkal badai besar
globalisasi dan neoliberalisme, sebagai wujud nyata dari neo-imperilisme.
Neoliberlisme telah melumpuhkan sendi-sendi bangsa Indonesia sedikit demi
sedikit, yang akibatnya lebih berbahaya dibandingkan dengan imperialisme di
masa yang lalu.
1.
Filosofis
Peranan
pemuda dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia memang bersifat dominan dan
monumental. Di era pra-kemerdekaan maupun di era kemerdekaan, pemuda selalu
tampil dengan jiwa kepeloporan, kejuangan, dan patriotismenya dalam mengusung
perubahan dan pembaharuan. Karya-karya monumental pemuda itu dapat ditelusuri
melalui peristiwa bersejarah antara lain; Boedi Oetomo (20 Mei 1908) yang
kemudian diperingati sebagai Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda(28 Oktober
1928), Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945), transisi politik 1966, dan
Gerakan Reformasi 1998.
Peristiwa
lahirnya Boedi Oetomo 1908 menjadi bukti bahwa pemuda Indonesia memiliki
inisiatif untuk mengubah peradaban bangsanya. Ketika itu, menyaksikan metoda
perjuangan kemerdekaan yang masih mengandalkan sentimen kedaerahan
(etnosentrisme), pemuda berinisiatif untuk mengubah strategi perjuangan
kemerdekaan dalam konteks peradaban yang lebih maju, yakni dengan memasuki fase
perjuangan berbasis kesadaran kebangsaan (nasionalisme), untuk menggantikan
semangat kedaerahan yang bersifat sporadis dan berdimensi sempit.
Pada
peristiwa Sumpah Pemuda 1928, pemuda kembali menunjukkan perannya sebagai
pengubah peradaban bangsa. Sumpah Pemuda merupakan fase terpenting yang
dicetuskan pemuda dalam prosesi kelahiran nation-state Indonesia. Secara
prinsip, Sumpah Pemuda merupakan kesepakatan sosial (social agreement) dari
segenap komponen rakyat demi melahirkan entitas “Indonesia”. Halmana disusul
oleh kesepakatan politik Para Pendiri Bangsa berupa Proklamasi Kemerdekaan 1945
yang melahirkan negara Indonesia merdeka yang berbasiskan pada platform dasar:
NKRI, Pancasila, dan UUD 1945 alinea ke IV yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Di
setiap babak sejarah bangsa ini, pemuda selalu berusaha mempertahankan
idealisme kejuangan dan militansi gerakannya. Seusai kemerdekaan, pemuda secara
konsisten tetap berikhtiar dan berperan dalam menentukan hitam-putihnya masa
depan negeri ini. Di era pembangunan yang ditandai oleh beberapa kali
pergantian rezim kekuasaan, pemuda menunjukkan bargaining position yang kuat,
termasuk ketika Indonesia memasuki era transisi demokrasi bernama gerakan
reformasi. Sejarah pergerakan nasional telah membuktikan bahwa pemuda memiliki
posisi dan peran strategis dalam mengubah peradaban bangsanya.
Pemuda yang punya filosofi inilah yang akan
melanjutkan perjuangan
bangsa, bukan pemuda tanpa filosofi. Pemuda tanpa filosofi di sini
mengacu kepada golongan pemuda yang sekedar mencari karir politik untuk
kehidupan pribadi, termasuk keturunan para elit tua yang sedang berkuasa
sekarang ini. Sedangkan pemuda yang menanamkan filosofi pada dirinya memiliki :
bangsa, bukan pemuda tanpa filosofi. Pemuda tanpa filosofi di sini
mengacu kepada golongan pemuda yang sekedar mencari karir politik untuk
kehidupan pribadi, termasuk keturunan para elit tua yang sedang berkuasa
sekarang ini. Sedangkan pemuda yang menanamkan filosofi pada dirinya memiliki :
Potensi
Potensi adalah sebagai
sesuatu yang mesti dikenali dan diwujudkan. Potensi yang tidak ditampakkan
tidak akan mampu menciptakan reputasi, potensi yang tersembunyi apabila
diusahakan untuk ditampakkan akan menjadi kekuatan dan kelebihan. Manusia bisa
menciptakan masa depan yang gemilang dengan karya dan segenap kekuatan yang
terpendam di masa kini.
Potensi-potensi Generasi
Muda
Potensi-potensi
yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut
:
a. Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan
yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar
mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu
dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
b.
Dinamika dan
Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka
memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan
untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada
ataupun mengemukakan gagasan yang baru.
c. Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan,
mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko
itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan
pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan
pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu
memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
d. Optimis dan Kegairahan
Semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat.
Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya
pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
e. Sikap Kemandirian dan
Disiplin Murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri
dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan
kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat menyadari batas-batas
yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
f. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah,
secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif,
generasi muda secara relatif lebih terpeljar karena lebih terbukanya kesempatan
belajar dari generasi pendahulunya.
g. Keanekaragaman dalam
Persatuan dan Kesatuan.
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari
keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan
jika dihayati secara sempit dan eksklusif. Akan tetapi, keanekaragaman
masyarakat Indonesia merupakan potensi dinamis dan kreatif jika ditempatka
dalam kerangka integrasi nasional yang didasarkan pada semangat sumpah pemuda
serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
h. Patriotisme dan
Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta
memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena
pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk
membela dan mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman. Dengan tekad dan
semangat ini, generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap usaha dan pemantapan
ketahanan dan pertahanan nasional.
i. Sikap Kesatria
Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan
pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang tinngi adalah unsur-unsur
yang perlu dipupuk dan dikembangkan dikalangan generasi muda Indonesia sebagai
pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
j. Kemampuan Penguasaan
Ilmu dan Teknologi
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam
rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat
dikembangkan sebagai Transformator dan
Dinamisator terhadap
lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta penerapan
teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.
Kompetensi
kompetensi dapat
digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas,
kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, sikap-sikap
dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan
keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
Definisi kompetensi yang
dipahami selama ini adalah mencakup penguasaan terhadap 3 jenis kemampuan,
yaitu: pengetahuan (knowledge, science), keterampilan teknis (skill, teknologi)
dan sikap perilaku (attitude). Kompetensi haruslah dimaknai kembali sebagai
pengembangan integritas pribadi yang dilandasi iman yang kuat sebagai
fondasinya(SQ), baru kemudian dapat membangun hubungan yang tulus/ikhlas dengan
sesama (EQ), dan akhirnya barulah penguasaan IPTEK melalui IQ bisa bermanfaat
untuk membangun bisnis yang etis dalam rangka mencapai tujuan kemakmuran
bersama bagi para stakeholders, tidak hanya untuk kepentingan ego pribadi.
Profesi
Profesi adalah pekerjaan
yang membutuhkan pelatihan
dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi
dan lisensi
yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Profesi adalah pekerjaan, namun
tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri
yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.
Profesional
Seseorang
yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Profesional adalah orang
yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu
dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Profesional adalah melaksanakan
pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan oleh seseorang dengan mematuhi peraturan
dan norma-norma yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis dan
melaksanakan pekerjaannya tersebut dengan sebaik-baiknya.
2.
Perspektif
Adapun
paradigma pemuda sebagai social category dapat dimaknai dari tiga perspektif,
yakni: Pertama, perspektif filosofis; bahwa pemuda sebagaimana kodrat manusia
adalah makhluk sosial (homo socius) yang memiliki peran eksistensial dengan
beragam dimensi antara lain dimensi sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Artinya, secara kodrati pemuda mesti menjalankan peran eksistensialnya sebagai
makhluk sosial.
Kedua,
perspektif historis; pasca gerakan reformasi 1998, terjadi pergeseran paradigma
di semua lini publik. Di masa lalu, pemuda cenderung diposisikan sebagai
komoditas politik sehingga mengakibatkan bargaining position pemuda menjadi
amat lemah. Halmana mengakibatkan kurang terapresiasinya pemuda yang berada di
luar area kelompok elite. Pergeseran paradigma pemuda sebagai social category
dimaksudkan untuk memposisikan pemuda sebagai aset strategis bangsa.
Ketiga,
perspektif kompetensi; bahwa pemuda merupakan segmen warga negara yang memiliki
aneka kompetensi yang dapat memberikan kemaslahatan bagi bangsa dan negara.
Paradigma pemuda sebagai social category sesungguhnya hendak menegaskan bahwa
apresiasi terhadap \pemuda melingkupi seluruh lapis profesi pemuda termasuk
yang memilih politik sebagai domain praksis profesionalnya. Artinya, para
pemuda yang memipemuda itu tapi justru hendak menegaskan bahwa hak-hak politik
merupakan bagian yang tidak terpisahkan (inherent) dari eksistensi pemuda
sebagai social category.
3.
Stratifikasi
Sosial
Pitirim
A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat
ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya
lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada
lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial.
Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial :
Menurut
Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi
sistem pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem
pelapisan sosial campuran.
a) Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah
stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas
vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas
horisontal saja.Contoh: Sistem kasta pada kaum Sudra tidak bisa pindah posisi
naik di lapisan Brahmana.
b) Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social
Stratification)
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena
mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan
mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh:
Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
c) Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan
kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, seorang Bali
berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia
pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus
menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
4.
Azas
Pembinanan
1. Asas edukatif,
pembinaan dan pengembangan oleh unsur diluar generasi muda da sesama generasi muda.
2. Asas persatuan dan
kesatuan bangsa
3.
Asas swakarsa, menumbuhkan kemauan generasi muda untuk
membina dan mengembangkan diri sendiri dan lingkungannya.
4. Asas keselarasan
terpadu
5. Asas pendayagunaan dan fungsionalisasi, makin banyaknya
organisasi pemuda yang ada maka perlu diadakan penataan untuk meningkatkan daya
guna dan hasil guna bagi pelaksanaan program-program generasi muda dalam
pembangunan nasional.
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda :
1. Berorientasi pada Tuhan YME, nilai-nilai kerohanian
dan falsafah hidup pancasila.
2. Orientasi kedalam terhadap dirinya sendiri,
mengembangkan bakat-bakat kemampuan jasmaniah dan rohaniah dalam dirinya agar
dapat memberikan prestasi semaksimal mungkin.
3. Orientasi keluar terhadap lingkungan (budaya,sosialdan
moral) dan masa depannya. Sumber orientasi keluar ini dibagi atas :
-
Pengembangan sebagai insan sosial budaya
-
Pengembangan sebagai insan sosial politik dan sebagai
insan patriot.
-
Pengembangan sebagai insan sosial ekonomi, termasuk
sebagai insan kerja dan insan profesi yang mempunyai kemampuan untuk
mendayagunakan sumber alam dan menjaga kelestariannya.
-
Pengembangan pemuda terhadap masa depannya. Kepekaan
terhadap masa depan akan menumbuhkan kemampuan untuk mawas diri, kreatif,
kritis.
Tujuan pembinaan dan pengembangan generasi muda :
1. Memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa
2. Mewujudkan kader-kader penerus perjuangan bangsa
3. Melahirkan kader-kader pembangunan nasional dengan
angkatan kerja berbudi luhur, dinamis dan kreatif.
4. Mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki
kreatifitas kebudayaan nasional.
5. Mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa yang
berkesadaran dan berketahanan nasional.
Jalur pembinaan dan pengembangan generasi muda :
a. Kelompok jalur utama
-
Jalur keluarga, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
adalah orang tua serta anggota keluarga terdekat
-
Jalur generasi muda, organisasi-organisasi pemuda yang
ada seperti OSIS, Senat, Pramuka, Karang taruna
b. Kelompok jalur penunjang
-
Jalur sekolah/ pra sekolah : organisasi orang tua
murid, enataan mutu pendidik dan sarananya.
-
Jalur masyarakat : jalur masyarakat yang melembaga
(lembaga peribadatan, organisasi sosial). Jalur masyarakat yang tidak melembaga
9pergaulan sehari-hari, tenpat rekreasi)
c. Kelompok jalur koordinatif (jalur pemerintah):
Sistem pengkoordinasian melalui Badan Koordinasi
Penyelenggaraan Pembinaan Generasi muda.
Pelaksanaan organisasi pembinaan dan pengembangan
generasi muda melalui satuan pengendali pembinaan generasi muda yang dipimpin
oleh mentri urusan pemuda.
Wujud sosialisai generasi muda / mahasiswa :
1. Peranan pemuda/ mahasiswa dalam menegakkan
kemerdekaan. Setelah proklamasi pemuda Indonesia membentuk organisasi politik
maupun militer.
2. Peran mahasiswa/
pemuda dalam mempelopori orde baru. Terbentuknya Front Pancasila yang melawan
PKI dan dari Front Pancasila lahir Kesatuan Aksi Mahasiswa / KAMI. KAMI menjadi
pendobrak menuju orde baru.
3. Peran pemuda dalam
masyarakat
-
Sebagai agent of change, yaitu mengadakan perubahan
dalam masyarakat kearah yang lebih baik dan bersifat kemanusiaan.
-
Sebagai agent of development, yaitu melancarkan
pembangunan disegala bidang yang bersifat fisik maupun non fisik.
-
Sebagai agent of modernization, yaitu pemuda bertindak
sebagai pelopor pembaruan.
Kesimpulan
Pada kenyataan
ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu memainkan
peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan
tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa sekarang, dan
masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan dan
pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa
datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang
membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan untuk
merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk
itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan
faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki
masa datang.
Masa depan suatu bangsa terletak di tangan pemuda atau
generasi mudanya sebab merekalah yang akan menggantikan generasi sebelumnya
dalam memimpin bangsa. Oleh karena itu, generasi muda perlu diberi bekal berupa
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan zaman, serta tetap menjaga budaya
bangsanya.
Pembangunan tidak akan berjalan dengan lancar, bila
manusia-manusianya tidak mau giat bekerja. Oleh karena itu, pada hakikatnya
pembangunan adalah penggantian yang lama dengan yang baru, yang telah
diperhitungkan dengan keadaan sekitarnya, maka mahasiswa selaku generasi muda berkewajiban untuk ikut serta dalam
derap pembangunan.
No comments:
Post a Comment