Instagram

Tuesday, June 4, 2013

PEMBELANJAAN DAN PEMASARAN



1.      Pembelanjaan
a.     Pengertian Pembelanjaan Perusahaan
Pembelanjaan perusahaan diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut seefisien mungkin (Bambang Riyanto, 1995).

Pembelanjaan Pasif
Merupakan aktivitas perusahaan dalam mencari sumber dana dimana dana yang akan diperoleh tersebut dipilih yang syarat-syaratnya paling menguntungkan.

Pembelanjaan Aktif
Merupakan upaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkannya dalam surat-surat berharga secara efisien.
          
Pembelanjaan perusahaan juga berupaya untuk menyeimbangkan keuangan perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dan pasiva yang diperlukan. Pemilihan susunan dari aktiva akan menentukan struktur kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan kualitatif dari pasiva akan menentukan struktur finansial dan struktur modal perusahaan.

b.     Pengertian Modal
Secara umum, modal diartikan sebagai semua barang konkrit yang terdapat pada neraca sebelah debet dan daya beli atau nilai tukar dari barang-barang tersebut yang tercatat disebelah kredit.
Pada suatu neraca kita dapat mengamati adanya dua jenis modal yaitu, desibelah debet merupakan modal konkrit atau modal menurut bentuknya yang disebut dengan modal aktif dan modal abstrak yang tertera disebelah kredit atau modal menurut sumbernya yang disebut dengan modal pasif. Modal aktif terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar merupakan kekayaan perusahaan yang habis dalam satu kali berputar dan jangka waktu perputarannya pada umumnya kurang dari satu tahun. Dengan kata lain aktiva lancar ini merupakan modal kerja bagi perusahaan, yaitu modal yang dapat dengan segera dijadikan uang kas dan digunakan untuk membelanjai keperluan sehari-hari. Misalkan untuk membeli bahan mentah, membayar gaji, membayar utang jangka pendek.
Dalam modal kerja, kas adalah salah satu unsur yang memiliki tingkat likuiditas paling tinggi. Kas dapat berupa uang kas yang terdapat di perusahaan maupun yang tersimpan di bank. Dengan sifat likuid tersebut berarti perusahaan dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan yang dikehendaki, seperti :
Ø  Membeli barang dagangan atau bahan mentah.
Ø  Membayar gaji atau upah.
Ø  Membayar utang.
Ø  Membayar ongkos angkut barang.
Ø  Membelanjai operasi, dan lain-lain.
Perusahaan dituntut dapat menyediakan kebutuhan kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansial tepat pada waktunya. Untuk itu perusahaan perlu menyusun suatu anggaran kas.
Pengertian Anggaran Kas
Anggaran kas adalah suatu perkiraan tentang posisi kas dari waktu ke waktu untuk jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, anggaran kas memperkirakan besarnya kebutuhan kas yang diperlukan dan kas yang masuk ke dalam perusahaan dari berbagai sumber. Oleh karena itu anggaran kas terdiri atas Perencanaan Penerimaan Kas (Arus Kas Masuk) dan Perencanaan Pengeluaran Kas (Arus Kas Keluar).
Tujuan Anggaran Kas
Ø  Menunjukkan keadaan posisi kas sebagai hasil dari rencana kegiatan yang telah direncanakan.
Ø  Menunjukkan adanya kelebihan kas (ekses kas) dan atau kekurangan kas (defisit kas).
Ø  Mengatur kebutuhan pinjaman dana untuk menutup kekurangan kas (defisit); dan atau mengatur penggunaan/pemanfaatan “idle cash” yang menganggur untuk investasi (lebih produktif).
Ø  Sebagai dasar untuk menetapkan kebijaksanaan penjualan secara kredit.
Ø  Sebagai dasar pengendalian/pengawasan terhadap posisi kas (uang tunai) dengan demikian likuiditas tetap terjamin dan profitabilitas pun dapat dipertahankan.
Tahap-tahap Penyusunan Anggaran Kas
1)      Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasi perusahaan. Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit atau surplus karena rencana operasinya perusahaan.
2)      Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menurut defisit kas karena rencana operasi perusahaan. Transaksi-transaksi disini merupakan transaksi finansial (financial transaction).
3)      Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial, dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasi dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.

c.      Investasi dalam Aktiva Tetap
Apabila perusahaan melakukan investasi dalam aktiva tetap, harus memperhatikan beberapa konsep agar penggunaan dana perusahaan dapat efektif dan efisien. Beberapa konsep itu antara lain :
Ø  Nilai uang atau time value of money
Ø  Bunga majemuk atau compound interest
Ø  Nilai sekarang atau present value
Dengan menggunakan beberapa konsep itu diharapkan agar perencanaan penanaman dana dalam aktiva tetap dapat menghasilkan keuntungan yang optimal. Bidang keuangan melakukan analisis dengan menggunakan beberapa kriteria antara lain :
-          Metode payback period
-          Metode net present value
-          Profitability index
Dengan menggunakan beberapa metode tersebut, maka bidang keuangan dapat menentukan atau memilih aktiva tetap yang akan digunakan dalam perusahaan.
Nilai Uang (Time Value of Money)
Apabila kita cermati, maka sebetulnya Rp.10.000,00 yang dimiliki sekarang tidak sama dengan Rp.10.000,00 yang akan diterima satu tahun yang akan datang. Nilai tersebut berbeda karena umumnya kita mendahulukan kebutuhan saat ini. Dari sisi lain, uang yang ada pada kita saat ini dapat disimpan di bank, sehingga karena unsur bunga satu tahun kemudian bertambah sebesar tingkat bunga yang berlaku.
Nilai Majemuk (Compound Value)
Nilai majemuk adalah nilai uang pada suatu saat dimasa yang akan datang, sebagai hasil penjumlahan uang pada saat ini (permulaan periode penilaian) dengan jumlah bunga yang diterima selama periode tersebut.
Apabila dibuat secara matematis, tampak sebagai berikut :
V = P + I
   = P + P.i
   = P (I + i)

P = uang yang ada saat ini(awal periode penilaian)
i  = tingkat bunga per tahun
I  = jumlah (rupiah) bunga yang diterima
V = nilai pada akhir periode penilaian

Dengan demikian bila periode penilaian selama n tahun maka rumus di atas menjadi :
Vn = P(I + i)a

Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai sekarang adalah nilai uang pada awal periode penilaian dari sejumlah uang atas dasar tingkat bunga tertentu yang akan diterima beberapa waktu yang akan datang.
Rumusnya adalah :
P  atau P
Jika melihat neraca dari sisi kredit akan kita dapatkan sumber dari mana modal itu diperoleh (modal pasif). Disini modal pasif dibedakan menjadi modal asing (utang) dan modal sendiri. Modal asing atau utang adalah modal yang berasal dari kreditur, baik yang berupa utang jangka pendek, maupun utang jangka panjang. Sedangkan modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri. Misalnya modal saham, modal peserta/pemilik/pengambil bagian, cadangan laba, laba.
d.     Rasio-rasio Keuangan dalam Perusahaan
Analisis rasio keuangan digunakan untuk mengetahui posisi keuangan dan prestasi perusahaan pada waktu tertentu. Dengan membandingkan elemen-elemen aktiva di satu pihak dengan elemen-elemen pasiva di lain pihak, maka akan dapat diketahui gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan, seperti tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada waktu tertentu.
Perbandingan elemen-elemen tersebut dapat berupa :
1)      Perbandingan antar pos-pos dalam neraca.
2)      Perbandingan antar pos-pos dalam laporan rugi/laba.
3)      Perbandingan antar pos-pos neraca dengan pos-pos laporan rugi/laba.
Analisis rasio keuangan menyangkut dua jenis perbandingan :
-          Membandingkan rasio saat ini dengan rasio di waktu yang lalu dan yang diharapkan di waktu mendatang pada perusahaan yang sama.
-          Membandingkan rasio suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada saat yang sama.
Rasio Likuiditas
Masalah likuiditas suatu perusahaan adalah berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka pendek atau yang segera harus dipenuhi.
Rasio likuiditas terdiri dari (dinyatakan dalam persentasi) :
1)      Current Ratio     

2)      Quick Ratio
(Acid test Ratio)  

3)      Cash Ratio                 

Rasio Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kewajiban keuangannya baik kewajiban keuangan (utang) jangka pendek maupun utang jangka panjang jika suatu saat perusahaan dilikuidasikan.
Rasio solvabilitas (Leverage) dapat dicontohkan (dinyatakan dalam persentase) :
1)      Total debt to total assets 

2)      Total debt to equity ratio

3)      Long term debt to equity ratio

Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dana yang tersedia.        
Contoh :
1)      Total Assets Turn Over
(perputaran total aktiva)

2)      Working Capital Turn Over
(perputaran modal kerja)

3)      Inventory Turn Over          
(perputaran persediaan
barang)
Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi.
Rumus rasio profitabilitas (dinyatakan dalam persentase) :
1)      Gross Profit Margin                     

2)      Net Profit Margin                         

3)      Operating Ratio                            

4)      Rate of Return on Investment   

(ROI)

5)      Rate of Return on Net Worth     
(Rentabilitas Modal Sendiri)

6)      Rate of Return on Total Assets   
(Rentabilitas Ekonomis)

e.     Pengelolaan Sumber Permodalan
Pengelolaan dan penentuan secara tepat sumber-sumber dana atau permodalan sangat menentukan cukup tidaknya dana yang tersedia dalam perusahaan dengan biaya modal yang relatif ringan. Agar dapat diperoleh secara tepat maka perlu dipertimbangkan berbagai persoalan dalam masalah permodalan, seperti :
-          Jenis dana/modal yang dapat digunakan.
-          Sumber-sumber penawaran dana/modal.
-          Cara pemenuhan kebutuhan dana/modal.
Jenis Dana/Modal yang Dapat Digunakan
Pada dasarnya terdapat dua kelompok modal yang menjadi sumber dana bagi perusahaan, yaitu modal asing/luar dan modal sendiri. Modal asing/luar adalah modal yang diperoleh perusahaan dari pinjaman-pinjaman yang akan dioperasikan perusahaan dalam waktu tertentu saja, karena harus dikembalikan dengan disertai bunga.
Modal asing digolongkan atas :
a.      Modal asing jangka, penggunaannya kurang dari satu tahun.
b.      Modal asing jangka menengah, penggunaannya selama satu sampai lima tahun.
c.       Modal asing jangka panjang, penggunaannya lebih dari lima tahun.
Modal sendiri adalah modal yang dimasukkan oleh para pemilik perusahaan, yang seterusnya akan dioperasikan perusahaan selama masih berjalan. Modal sendiri masih dibedakan menjadi dua yaitu bersumber dari luar perusahaan yang disebut saham/sero (dalam perusahaan bukan PT disebut modal) dan dari dalam perusahaan merupakan saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
Selanjutnya jenis dana yang bersumber dari modal asing dan modal sendiri secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Modal Asing
a.      Modal Asing Jangka Pendek
Utang atau modal asing pendek adalah kredit rekening koran, kredit penjual, kredit pembeli dan kredit wesel.
1.      Kredit Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas plafond tertentu, yang oleh perusahaan tidak diambil sekaligus tetapi sebagian sesuai dengan kebutuhannya dan bunga yang dibayar hanya terhadap jumlah uang yang telah diambil saja, meskipun perusahaan meminjam lebih dari jumlah tersebut.

2.      Kredit Penjual
Kredit penjual merupaakan kredit perniagaan dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan secara kredit.

3.      Kredit Pembeli
Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh pembeli kepada penyedia bahan mentahnya atau barang lain.

4.      Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu pada saat tertentu (promes) dan setelah di tanda tangani surat tersebut dijual.

b.      Modal Asing Jangka Menengah
Bentuk utamanya adalah :
1.      Term Loan
Adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun.
2.      Leasing

c.       Modal Asing Jangka Panjang
Adapun jenis dan bentuk utamanya adalah :
1)      Pinjaman Obligasi
Jangka waktunya didasarkan pada :
a.      Jangka waktu pinjaman kredit hendaknya disesuaikan dengan jangka waktu penggunaannya dalam perusahaan.
b.      Jumlah angsuran harus disesuaikan dengan jumlah penyusutan dari aktiva tetap yang dibelanjai dengan kredit obligasi.
Apabila sistem pelunasannya sekaligus disebut SINKING FUNDS SYSTEM sedang kalau berangsur-angsur disebut AMORTIZATION SYSTEM.
Pelunasan pinjaman obligasi dapat diambil dari :
-        Penyustutan aktiva tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi
-        Keuntungan
Jenis obligasi antara lain :
-       Obligasi Biasa (Bonds)
Obligasi yang bunga/kuponnya tetap dibayar debitur pada waktu tertentu.

-       Obligasi Pendapatan (Income Bonds)
Obligasi yang bunganya dibayar pada waktu debitur mendapat keuntungan.

-       Obligasi yang dapat ditukarkan (Convertible Bonds)
Obligasi yang memberi kesempatan kepada pemegang surat obligasi untuk menukarkannya dengan saham dan perusahaan yang bersangkutan.

2)      Pinjaman Hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang terhadap barang tak bergerak agar barang itu bisa dijual untuk menutup tagihannya bila tak bisa membayar.

2.      Modal Sendiri
Adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dalam berbagai macam bentuk.
Menurut bentuk hukum :
1.      PT adalah modal saham.
2.      Firma adalah modal yang berasal dari anggota firma.
3.      CV adalah modal dari anggota bekerja dan anggota diam.
4.      Perusahaan Perseorangan adalah modal yang berasal dari pemilik.
5.      Koperasi adalah modal yang berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib.
Modal sendiri dalam PT terdiri dari :
1.      Modal saham
2.      Cadangan
3.      Keuntungan/laba ditahan

1.      Modal saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu PT.
Adapun jenis-jenis saham adalah sebagai berikut :
a.      Saham Biasa
Pemegang saham biasa akan mendapat deviden pada akhir tahun pembukuan hanya kalau perusahaan tersebut mendapat keuntungan.
Adapun fungsi saham biasa dalam perusahaan :
1)      Sebagai alat untuk membelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen.
2)      Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba.
3)      Sebagai alat untuk mengadakan fusi atau kombinasi dari perusahaan.
4)      Sebagai alat untuk menguasai perusahaan.

b.      Saham Preferent
Pemegang saham preferent mempunyai beberapa preferensi tertentu diatas pemegang saham biasa, terutama dalam hal :
1)      Pembagian Deviden
Deviden dari saham preferent diambilkan lebih dahulu, baru sisanya disediakan untuk saham biasa. Deviden saham preferent dinyatakan dalam persentase tertentu dari nilai nominal.

2)      Pembagian Kekayaan
Apabila perusahaan dilikuidasikan, maka dalam pembagian kekayaan saham preferent didahulukan daripada saham biasa.

Perbedaan antara saham biasa dengan saham preferent adalah dalam saham biasa mempunyai hak suara sedang dalam saham preferent tidak mempunyai hak suara. Adapun persamaan antara saham biasa dengan saham preferent adalah bahwa pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferent hanya berhak menerima deviden apabila perusahaan mendapat keuntungan.             

c.       Saham Preferent Kumulatif
Perbedaan dengan saham preferent hanya terletak pada adanya hak kumulatif pada saham preferent kumulatif. Besarnya deviden dari sham preferent kumulatif pun dinyatakan dalam persentase tertentu dari nilai nominalnya.

2.      Cadangan
Tidak semua cadangan termasuk dalam pengertian modal sendiri.
Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri :
a.      Cadangan Ekspansi
b.      Cadangan Modal Kerja
c.       Cadangan Selisih Kurs
d.      Cadangan Umum
Cadangan yang tidak termasuk dalam modal sendiri :
a.      Cadangan depresiasi/akumulasi depresiasi
b.      Cadangan piutang ragu-ragu
c.       Cadangan yang bersifat utang
Didalam PT terdapat :
1)      Cadangan Rahasia
Adalah cadangan yang besar jumlahnya tidak nampak dalam neraca dan besar jumlahnya tidak mudah diketahui.

2)      Cadangan Diam
Adalah cadangan yang besar jumlahnya tidak nampak dalam neraca tetapi dapat diduga adanya nilai cadangan dalam perusahaan.

3.      Laba ditahan (Rentained Earning)
Apabila perusahaan memperoleh laba tetapi belum mempunyai tujuan mengenai penggunaan laba itu maka disebut laba ditahan.

  Sumber-sumber Penawaran Dana/Modal
1)      Sumber-sumber Penawaran Modal Menurut Asalnya
1.      Sumber Intern (Internal Sources)
Modal ini dihasilkan sendiri dalam perusahaan. Sumber intern yang utama dalam perusahaan adalah laba yang ditahan dan akumulasi penyusutan. Besarnya laba yang ditahan selain tergantung pada laba yang diperoleh pada periode tertentu juga tergantung pada devidend policy dan plowing-back policy. Pelaksanaan plow-back policy didasarkan pada pedoman sebagai berikut :
-       Plow back hendaknya dijalankan selama dapat diinvestasikan dengan rate of return yang lebih tinggi daripada Cost of Capital nya.
-       Plow back hendaknya dapat menstabilisasikan deviden.
-       Plow back hendaknya merupakan persiapan untuk menghadapi keadaan darurat/ekspansi.
Dalam menahan laba, pada umumnya bertujuan untuk :
(1)   Stabilisasi
(2)   Investasi
(3)   Memperbaiki struktur finansial
Sehingga perlu diadakan cadangan untuk stabilisasi, ekspansi dan memperbaiki struktur finansial. Pada umumnya membuat cadangan bertujuan untuk :
-       Menjaga agar modal yang ditetapkan jangan sampai berkurang
-       Melunasi utang
-       Memenuhi kebutuhan modal badan usaha yang makin meningkat

2.      Sumber Ekstern (External Sources)
Modal berasal dari luar perusahaan yakni dari para kreditur yang merupakan utang bagi perusahaan dan disebut modal asing. Modal ini berasal pula dari pemilik perusahaan yang disebut modal sendiri. Maka modal yang berasal dari sumber ekstern terdiri dari modal asing dan modal sendiri.
Perbedaan kedua jenis modal tersebut adalah sebagai berikut :
Perbedaan
Modal Asing
Modal Sendiri
1.     Modal yang terutama memperhatikan kepada kepentingan sendiri yaitu kreditur.

2.     Modal yang tidak memiliki pengaruh terhadap penyelenggaraan perusahaan.
3.     Modal dengan beban bunga yang tetap tanpa memandang adanya keuntungan atau kerugian.
4.     Modal yang hanya sementara turut bekerja sama dalam perusahaan.
5.     Modal yang dijamin, yang mempunyai hak preferent sebelum modal sendiri didalam likuidasi.
1.        Modal utama tertarik dan berkepentingan terhadap kontinuitas, kelancaran dan keselamatan perusahaan.
2.        Modal yang dengan kekuasaannya dapat mempengaruhi politik perusahaan.
3.        Modal yang mempunyai hak atas laba sesudah pembayaran bunga kepada modal asing.
4.        Modal yang digunakan untuk jangka waktu tak terbatas/tertentu.
5.        Modal yang menjadi jaminan, dan haknya adalah sesudah modal asing didalam likuidasi.

3.      Penyedia, Bank dan Pasar Modal sebagai Sumber Dana Ekstern utama
a.      Penyedia
Penyedia memberikan dana pada suatu perusahaan didalam suatu bentuk penjualan barang secara kredit untuk jangka waktu yang pendek maupun jangka waktu menengah.
b.      Bank
Dalam dunia perbankan kota mengenal 3R dan 5C dalam pemberian kredit disamping syarat kredit yang biasa misalnya segi yuridisnya.
Pedoman 3R itu adalah :
(1)   Returns
Menunjukkan hasil yang diharapkan dapat diperoleh dari penggunaan kredit.
(2)   Repayment Capacity
Bank harus menilai kemampuan perusahaan untuk dapat melunasi pinjamannya pada saat kredit harus dilunasi.
(3)   Risk Bearing Ability
Bank pun harus menilai apakah perusahaan mempunyai cukup untuk menanggung resiko kegagalan dengan penggunaan kredit tersebut.
  Sedang pedoman 5C tersebut adalah :
1.      Character
2.      Capacity
3.      Capital
4.      Collateral
5.      Conditions

c.       Pasar Modal
Pasar modal dalam arti abstrak adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka panjang. Fungsi pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan.
Dalam rangka pelaksanaan pembentukan pasar modal yang dibentuk pemerintah tahun 1997 telah membentuk 3 badan yaitu :
1.      Badan Pembina Pasar Modal
2.      Badan Pelaksana Pasar Modal
3.      PT Danareksa
Untuk membantu pelaksanaan fungsi pasar modal secara efisien diperlukan adanya lembaga keuangan yang disebut Investment Bank atau Underwriter Company yang prinsipnya akan menjadi perantara penyediaan dana-dana.
Fungsi Underwriter Company adalah :
a.      Risk Bearing
b.      Menjual efek pada investor
c.       Advising
d.      Bersama dengan perusahaan yang mengeluarkan securities
e.      Stabilator pasar
Lembaga keuangan yang telah diberi izin oleh Menteri Keuangan yaitu antara lain :
1.      Indovest
2.      PT Bahana
3.      PT Inter Pasific
4.      MIFC
5.      ASEAM
Dalam surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tersebut juga disebutkan usaha lembaga keuangan meliputi :
1.      Menghimpun dan dari masyarakat dengan jalan mengeluarkan saham.
2.      Membantu perusahaan dalam penerbitan surat berharga.
3.      Mengadakan penyehatan modal didalam perusahaan-perusahaan dengan ketentuan bahwa penyehatan tersebut bersifat sementara sampai sahamnya dapat diperjual belikan dipasar modal.
4.      Bertindak sebagai broker dan dealer surat-surat berharga.
5.      Memberikan garansi.
6.      Bertindak sebagai perantara bagi perusahaan.
7.      Memberikan nasehat-nasehat keahlian dalam bidang pembiayaan investasi dan manajemen.

2)      Sumber-sumber penawaran Modal Menurut Cara Terjadinya
Menurut cara terjadinya dapat disebutkan sebagai berikut :
1.      Tabungan
Tabungan adalah pendapatan yang tidak dikonsumsikan. Tabungan dapat digunakan untuk keperluan konsumsi dan dapat pula untuk investasi.

2.      Penciptaan atau kreasi uang/kredit oleh Bank
Yang dapat menciptakan uang selain bank sirkulasi juga bank dagang dengan menciptakan uang giral.

3.      Intensifikasi daripada Penggunaan Uang
Cara ini dilakukan oleh bank dengan meminjamkan kembali uang-uang yang dipercayakan atau disimpan oleh masyarakat di bank.

3)      Cara Pemindahan Modal
Pemindahan modal dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Cara langsung ialah diman pembentuk modal langsung memberikan modalnya kepada perusahaan yang membutuhkan. Sedangkan cara tidak langsung adalah dimana pembentuk modal secara tidak langsung memberikan modalnya tetapi penyerahannya melalui lembaga kredit.

  Cara Pemenuhan Kebutuhan Dana/Modal
  Cara pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.      Pemenuhan kebutuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing aktiva yang akan dibiayai, disebut juga pembelanjaan parsial.
2.      Pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang semua kebutuhan sebagai satu kesatuan dan satu kelompok. Disebut juga sistem pembelanjaan total.
Pemenuhan Kebutuhan Dana ditinjau dari Sudut Likuiditas dan Rentabilitas
Pedoman pembelanjaan sebagai berikut :
1.      Untuk aktiva lancar hendaknya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang jangka waktu atau umurnya tak lebih pendek daripada terikatnya dana dalam aktiva lancar tersebut.
2.      Untuk aktiva tetap yang tidak berputar (tanah) pada prinsipnya dibiayai dengan modal sendiri, karena untuk jenis aktiva ini tidak diadakan depresiasi.
3.      Untuk aktiva tetap yang tidak berputar secara berangsur-angsur dapat dibiayai dengan kredit jangka panjang atau modal sendiri.
Pedoman pembelanjaan ditinjau dari sudut likuiditas sebagai berikut :
1.      Kebutuhan dana yang permanen (modal konstan)
Pada prinsipnya harus dibiayai dengan modal sendiri atau kredit jangka panjang.

2.      Kebutuhan dana yang berubah-ubah jumlahnya di atas inti konstan (modal variabel)
Pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih pendek daripada kebutuhannya.

Pemenuhan kebutuhan Dana ditinjau dari Sudut Solvabilitas dan Rentabilitas
Prof.Dr.Njoo Hong Hwie mengemukakan skema pembelanjaan dari sudut solvabilitas
1.      Modal dari golongan pesimis tulen ditarik dengan memberikan hak preferent atas barang-barang tertentu dari perusahaan hipotik atau gadai.
2.      Golongan pesimis biasa, dapat ditarik dengan menempatkan mereka sebagai kreditur, tetapi tidak disertai hak preferent sehingga dapat digolongkan dengan kreditur konkuren.
3.      Modal dari golongan optimis tulen, ditarik supaya mereka turut mengambil bagian didalam perusahaan, yang tidak mempunyai hak preferent.
4.      Modal dari golongan optimis biasa, ditarik supaya mereka turut mengambil bagian dalam perusahaan, tetapi mempunyai hak preferent (peserta preferent).
Pemenuhan kebutuhan dana yang hanya mendasarkan pada tujuan rentabilitas saja maka ada tendensi bahwa setiap kebutuhan dana akan dipenuhi dengan modal asing selama tingkat bunganya atau biaya utangnya lebih rendah daripada Earning Power penggunaan dana tersebut.













2.      Pemasaran
1.     Perkembangan Pengetahuan Pemasaran
Seiring dengan kemajuan perekonomian dari economics of scarcity ( ekonomi masih langka ) berubah ke economics of relative plenty ( ekonomi relatif banyak, barang membanjiri pasar ), maka para produsen membutuhkan pengetahuan pemasaran yang makin lama makin canggih pula taktik dan strateginya.
Dengan berkembangnya pemasaran, maka berkembang pulalah jenis barang dan jasa yang dihasilkan. Oleh sebab itupemasaran memberi sumbangan besar terhadap meningkatnya barang dan jasa yang diperlukan sehingga meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Antara kemajuan perusahaan dan pemasaran terhadap hubungan yang saling menunjang, artinya makin maju perusahaan, maka makin canggih pula strategi pemasaran yang digunakan.  Makin canggih strategi pemasaran yang digunakan makin menunjang kemajuan perusahaan.  Peranan pemasaran di dalam sebuah perusahaan makin meningkat, sejalan dengan perkembangan perusahaan itu sendiri.
Kebutuhan Masyarakat Makin Meningkat
Makin tinggi tingkat pendapatan masyarakat makin tinggi dan canggih pula barang dan jasa yang mereka butuhkan. Product development harus selalu diciptakan agar dapat mengantisipasi selera konsumen yang selalu berubah. Konsumen bukan hanya sekedar perlu memenuhi kebutuhan, akan tetapi meraka perlu pula memuaskan keinginanya ( needs dan wants ). Kebutuhan ialah suatu rasa kekurangan yang perlu dipenuhi oleh barang dan jasa. Keinginan atau ‘’wants’’ artinya suatu kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh pola kebudayaan tertentu.
Semua barang-barang tersebut disalurkan oleh lembaga-lembaga pemasaran sehingga dapat menguntungkan semua anggota masyarakat. Atas dasar saling menguntungkan tersebut, maka kegiatan pemasaran memberikan suatu nilai yang disebut ‘’value added’’ = nilai tambah.

2.     Pentingnya Pemasaran
Para pengusaha baik yang memproduksi barang maupun jasa, merasakan sangat pentingnya aktivitas marketing saat ini. Kepentingan ini sangat terasa karena adanya ancaman globalisasi, persaingan internasional yang eksplosif di samping persaingan internal dalam negara itu sendiri.
Adalah suatu keinginan bagi pengusaha besar agar mampu menerobos pasar dunia, dan jangan sampai kalah bersaing dari produk luar di pasar dalam negeri sendiri. Inilah tantangan terhadap kegiatan marketing, mencari, memelihara konsumen yang sudah ada. Pemasaran tidak lagi seperti dipahami oleh orang awam sebagai promosi atau iklan. Tujuan pemasaran ini, saat ini sudah mengutamakan kepuasan konsumen.

3.     Ruang Lingkup Pemasaran
Di dalam berbagai literatur banyak sekali dibahas materi pemasaran, yang antara lain mencakup:
1)        Fenomena kehidupan masyarakat dilihat dari segi kebutuhan serta keinginan yang beraneka ragam.
2)        Lingkungan yang mempengaruhi pemasaran, serta banyak definisi tentang manajemen pemasaran.
3)        Membangun kepuasan pelanggan, melalui penekanan pada mutu produk, pelayanan, dan memberikan nilai pelanggan yang superior.
4)        Sistem informasi pasar, dalam rangka menganalisa peluang pasar, mengambil keputusan pemasaran dengan menggunakan hasil riset pemasaran.
5)        Menganalisa konsumen dan perilaku pembeli, memelihara langganan dan munculnya loyalitas pelanggan.
6)        Menganalisa persaingan, dan strategi yang dilakukan oleh penguasa pasar.
7)        Pasar. Bisnis, atau bisnis marketing, artinya pemasaran barang industri.
8)        Pasar jasa, ini makin berkembang sejalan dengan kemajuan pendidikan dan pendapatan masyarakat.
9)        Product Devalopment dengan segala kreativitas dalam mutu, desain, model, dan sebagainya.
10)    PLC= Product Life Cycle atau Siklus Kehidupan Produk.
11)    Usaha-usaha dalam lini produk, merek, pembungkus.
12)    Kebijaksanaan penetapan harga.
13)    Mengelola saluran pemasaran, atau channels of distribution, agen, grosir, toko eceran besar hypermarket, supermaket, mall, plaza, shopping center, trade center pemasaran langsung, internet, dan sebagainya.
14)    Komunikasi pemasaran, personal selling, iklan, sales promotion, publikasi, marketing and public relation.
15)    Pemasaran global, ekspor, impor dengan berbagai peraturan, kendala dan peluang, terbentuknya multy national corporation, aliansi strategis dari beberapa perusahaan besar antar negara.
16)    Berbagai strategi yang dikembangkan dalam pemasaran melalui marketing mix, customer relationship management, marketing public relations, mega marketing turbo marketing, dan sebagainya.

4.     Evolusi Konsep Pemasaran ( Orientasi Perusahaan dalam menghadapi saingan )
Oleh Philip Kotler dinyatakan bahwa Manajemen Pemasaran ialah kegiatan menganalisa merencana, mengimplementasi dan mengawasi segala kegiatan guna mencapai tingkat pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Dalam perkembangan pemasaran dari sejak dulu sampai sekarang konsep pemasaran ini sudah mengalami evolusi. Evolusi ini muncul sejalan dengan orientasi yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:
·      Konsep Produksi ( Production Concept )
·      Konsep Produk ( Product Concept )
·      Konsep Penjualan ( Selling Concept )
·      Konsep Pemasaran ( Marketing Concept )
·      Konsep Sosial/Kemasyarakatan ( Societal Concept )
·      Konsep Produksi ( Production Concept )
Para pengusaha yang menganut konsep ini mencoba membuat produksi besar-besaran, dengan harga murah melalui prinsip efisiensi dalam produksi dan menyebarluaskan penjualan produksinya seluas mungkin.
·      Konsep Produk ( Product Concept )
Para pengusaha yang menganut konsep ini berusaha menghasilkan produk yang bermutu. Dalam hal ini ( konsep produk ) kualitas didasarkan atas pandangan produsen sendiri, bukan menurut pandangan konsumen. Jadi di sini dikatakan produsen melihat cermin, yang tampak bagus adalah dirinya sendiri, produsen belum memperhatikan selera konsumen.
·      Konsep Penjualan ( Selling Concept )
Konsep Penjualan ini berorientasi pada promosi. Artinya produsen membuat produk secara besar-besaran kemudian berusaha mempromosikan produknya agar laku di pasar.
·      Konsep Pemasaran ( Marketing Concept )
Produsen yang menganut konsep ini beranggapan, bahwa konsumen akan membeli barang jika produk itu sesuai dengan seleranya, artinya dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan memuaskan .
Disamping itu banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi keputusan membeli para konsumen diantaranya:
ü  Budaya, dan sub kultur, yang memiliki value tersendiri, sikap, dan kepercayaan yang mempengaruhi respons mereka terhadap lingkungan.
ü  Social class, perlu diperhatikan apakah konsumen kita termasuk orang kelas atas, menengah, atau bawah.
ü  Reference groups, ini terdiri atas orang-orang dekatnya seperti, anggota famili, teman sejawat, teman sekerja, anggota seklub olahraga, majelis taklim pengajian.
ü  Self image, dalam hal ini ada kecenderungan mereka percaya bahwa tampilan seseorang dicerminkan oleh barang apa yang ia beli, ‘’you are what you buy’’
ü  Situational factors, ini merupakan situasi sesaat yang berkesan pada konsumen, seperti, dalam keadaan terburu-buru, sudah memiliki kupon hadiah, atau saat ulang tahun, hari libur dsb.
Setelah pengusaha mengerti dan memahami konsumennya maka perlu diciptakan strategi marketing yang tepat menurut langkah berikut:
1)        Teliti situasi marketing saat ini
Situasi marketing saat ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, tingkat persaingan, serta analisa kekuatan dan kelemahan.
2)        Analisa Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal yang mempengaruhi bisnis adalah kondisi ekonomi makro, tingkat bunga, inflasi, pengangguran, pendapatan perkapita.
3)        Analisa Peluang dan arahkan untuk mencapai peluang
Bisnis yang sukses adalah yang selalu memperhatikan peluang yang ada, yang dapat diklasifikasi seperti: bagaimana menjual produk lebih banyak pada pasar yang ada, bagaimana mencari pasar baru, bagaimana membuat produk baru untuk pasar yang ada, dan bagaimana membuat produk baru untuk pasar baru.
4)        Desain segmentasi pasar 
Marketing Strategy ini dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan, buat
Sekmentasi pasar,apakah berdasardemografi,geografis,psyhographics,
geodemographis,behaviour,usage.

·      Konsep Sosial (Societal Concept)
Konsep ini beranggapan bahwa bukan selera konsumen saja yang harus dipehatikan, tapi yang lebih penting lagi ialah perhatian terhadap kepentingan masyarakat/kelestarian lingkungan.

5.     Strategi Marketing
Dalam strategi marketing mutakhir, banyak digunakan kebijakan bagaimana memelihara konsumen dengan jalan memberi kepuasan maksimal antara lain:
A.      Marketing mix
B.      Customer Relationship Management ( CRM )
C.      Customer value- Nilai Pelanggan
D.     Customer dependency
Strategi marketing merupakan analisis dan pemilihan target market yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan langkah-langkah yang tepat, dengan menggunakan berbagai kebijakan marketing untuk mencapai tujuan tersebut.

A.       Marketing Mix
Yang diartikan dengan marketing mix ialah suatu kombinasi yang memberikan hasil maksimal dari unsur-unsur product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process keempat P pertama disebut 4 P tradisional dan 3 P terakhir dikatakan unsur marketing mix untuk pemasaran produk jasa.
Jadi ke- 7 tersebut adalah
1.  Product
2.  Price
3.  Place
4.  Promotion
5.  People
6.  Physical evidence
7.  Process

B.        Customer Relationship Management ( CRM )
CRM adalah suatu proses dalam mendapatkan, mempertahankan dan meningkatkan pelanggan yang menguntungkan.
CRM bertujuan untuk menciptakan nilai pelanggan, sehingga pelanggan puas, dan memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan, memperoleh keunggulan bersaing ( comparative advantage ) memperhatikan mutu produk agar dapat memberikan kepuasan prima bagi pelanggan.
CRM merupakan satu cara mewujudkan mimpi bisnis dimasa y a d, sebab tidak ada pelanggan maka tidak ada bisnis, dan tidak ada masa depan ....
Akhirnya menciptakan loyalitas berkat adanya CRM melalui:
Continuity marketing
One to one marketing
Partnering, co-marketing
·      Continuity marketing
Ini berguna untuk membangun pemasaran interaktif dan program pasca pemasaran. Pihak manajemen selalu memonifator dan memberi pelayana berkelanjutan kepada para pelanggan, agar loyalitas pelangganan ini tetap terpelihara.

·      One to one marketing
          Kegitan ini lebih bersifat indifidual, one to one marketing, guna pemenuhan kebutuhan yang dimiliki oleh pelangganan yang bersifat unik.

Perbadaan antara one to one marketing dengan traditional marketing

One to one marketing

1.    Kunci keberhasilan diukur dari share of customer
2.    Berusaha menemukan banyak produk yang digunakan oleh satu konsumen
3.    Mengelola/mempertahankan pelangganan melalui pengembangan nilai jangka panjang
4.    Mencatat kunjungan dan produk yang dibeli, mengelola ineraksi dengan pelangganan

Traditional marketing
1.    Kunci keberhasian diukur dari market share
2.    Menemukan banyak pelanggan yang. Menggunakan satu peroduk
3.    Mengelola peroduk agar laku
4.    Aktivitas dilakukan oleh bagian organisasi

·      Partnering atau co-marketing
          Yaitu hubungan pelanggan dengan pemasar.
     Kerjasama ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang berhubungan dengan perusahaan.

C.    Nilai Pelanggan

            Nilai pelangganan diperoleh dengan membandingkan manfaat dan pengorbanan. Manfaat yang diperoleh konsumen berasal dari:
            Produk yang dibeli, laanan yang diterima ,karyawan yang memberikan layanan dan citra atau nama baik, rasa bangga terhadap perusahaan, merek dan sebagainya.
            Korbanan adalah berupa pengorbanan yang dikeluakan oleh konsumen yaitu moneter berupa nilai uang yang dibayar, waktu yang dikorbankan untuk memperoleh peroduk tersebut ,enerji merupakan rasa capek untuk menapatkan produk dan, psikhis yaitu pengorbanan dalam kejiwaan, kenyamanan, keamanan, waswas dan sbagainya.

     Ada beberapa pandangan tentang nilai pelanggan:
     Customer value as a function
     Value = f ( customer relationship, performance, perception, people )
Value = f ( quality, sacrifice, expectation, disconfirmation )
Value = f ( perfomance, price, personalization )
Value = f ( price, service quality, image, product quality )
Value = f ( quality, emotional response, monetary price, reputation )
Value = f ( perceived perfomance, price )
Value = f ( emotional, social, quality, price )


D.   Customer Dependency
Elemen ketergantungan konsumen terhadap produsen disebabkan oleh:
Akses lokasi karena sangat strategis, kemampuan pegawai mengenal langganan, inovasi produk bermutu atau jasa memuaskan.
Keterikatan yang sukarela menandakan adanya rasa puas, tapi bila terpaksa maka perusahaan menghadapi tantangan untuk menumbuhkan dalam diri pelanggan perasaan yang tulus terhadap hubungan mereka.

6.TurboMarketing
       Ada perkembangan terakhir usaha perusahaan mengatasi saingan melalui strategi turbo marketing.
Dari dulu sampai sekarang perusahaan mengungguli saingan melalui:
1)   Perang harga, dengan cara meningkatan efisiensi, harga murah, produksi besar-besaran.
2)   Perang desain, produk perusahaan tampil beda dengan perusahaan.  Orang berlomba dalam membuat desain, style, rasa bentuk, dan sebagainya.
3)   Perang kualitas, produk perusahaan diusahakan makin baik, berkualitas dengan menerapkan Total Quality Control.
4)   Dan yang terakhir, perusahaan menerapkan strategi turbo marketing, dengan berusaha menekan waktu ( time compression ) sehingga perusahaan lebih unggul dalam hal:
-  Proses produksi lebih cepat sehingga konsumen tidak lama menunggu.
-  Pelayanan lebih cepat sehingga konsumen cepat melihat hasilnya.

7. Kebijaksanaan Harga
     Kebijaksanaan harga = price policies adalah keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk jangka waktu tertentu.  Kebijaksanaan harga dapat ditentukan oleh beberapa lembaga seperti:
·           Produsen
·           Grosir
·           Retailer
·           Pemerintah

     Produsen dapat membuat kebijaksanaan harga seperti model skimming price, penetration price. 
       Grosir dapat melakukan kebijaksanaan harga berdasarkan daerah pembeli, dengan membebankan ongkos transport atau sebaliknya. Kebijaksanaan harga oleh retailer, lebih banyak variasinya, yang tujuannya adalah untuk menarik konsumen.
       Selanjutnya kebijaksanaan harga pemerintah sebagai pengawas ekonomi di masyarakat, dapat menetapkan harga berdasar ceiling price dan floor price. Ceiling price artinya pemerintah menetapkan aturan harga tinggi.  Tujuan pemerintah dalam hal ini ialah membantu masyarakat banyak, agar harga tidak dipermainkan oleh para pedagang.
Sebaliknya floor price, pemerintah menetapkan harga terendah, tidak boleh harga lebih rendah dari itu.

*        Price Discount
Para produsen seringkali membuat daftar harga jual produknya.  Toko eceran menjual barang sesuai dengan daftar harga yang dibuat oleh produsen tersebut.  Akan tetapi kadang-kadang, toko eceran menjual lebih murah dari daftar harga, ini dimungkinkan karena adanya discount.  Discount ini dapat diberikan berdasarkan jumlah pembelian, karena musim, da tujuan tertentu perusahaan dan karena sistem pembayaran. 
Discount menurut musim, diberikan kepada konsumen, karena toko ingin menghabiskan stok barangnya.  Stok barang dihabiskan karena, musimnya sudah habis, misalnya pakaian musim dingin, sudah habis dan akan muncul musim panas.

*        Promotional Discounts
Ada dua tipe promotional discount, yaitu markdowns dan loss leaders.  Markdown discount berarti discount yang diadakan untuk memberanikan konsumen membeli barang yang sebenarnya tidak ia perlukan.

*        A loss leader
Ini berarti usaha untuk menjual barang di bawah harga pokoknya, agar dengan demikian merangsang orang untuk membeli barang lain.  Pengusaha akan rugi besar bila konsumen hanya datang untuk membeli barang loss leader saja.  Akan tetapi dalam kenyataan konsumen yang datang, juga membeli barang lain, untuk kebutuhan rumah tangganya.

*        Penetapan harga barang baru
Price skimming.  Dalam hal ini pengusaha menetapkan harga setinggi mungkin.  Hal ini dimungkinkan karena barang saingan belum ada, dan barang ditujukan untuk golongan kaya.  Barang ini harus mempunyai keistimewaan, dan menimbulkan prestise bagi para konsumennya. Setelah barang laku, kmudian harganya berangsur diturunkan, dan keuntungan pengusaha makin berlipat ganda.
Penetration pricing.  Kebijaksanaan harga ini berlawan dengan skimming price.  Barang ini sudah banyak saingan di pasar. Oleh sebab itu untuk memasuki pasar, harus dibanting harganya serendah mungkin.
Geographic pricing.  Kebijaksanaan harga terakhir ialah yang mempertimbangkan ongkos pengiriman.  Setelah terjadi penjualan, siapakah yang menaggung biaya pengiriman, apakah penjual atau pembeli, ini disebut geographic karena mempertimbangkan lokasinya.

8.       Promotion atau Komunikasi Bisnis
     Promosi adalah elemen keempat dalam marketing mix.  Promosi didefinisikan sebagai komunikasi yang memberi informasi kepada calon konsumen mengenai suatu produk, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan mendorong mereka untuk membeli.
Ada beberapa elemen promosi yang dikenal sebagai promotional mix, yaitu:

·       Advertising
·       Personal
·       Public relation
·       Sales promotion

     Advertising adalah alat promosi yang sangat ampuh, dapat mencapai daerah yang sangat jauh, dan sulit dimasuki. Advertising dapat mengguakan berbagai media, seperti: televisi,radio,surat kabar dan sebagainya.
     Personal seling, adalah promosi yang dilakukan oleh orang.
     Public Relation, yaitu merupakan bagian dari perusahaan yang memberi informasi kepada public tentang perusahaan dan produk yang dihasilkan.
     Sales promotion, artinya adalah memberi insentif atau hadiah kepada konsumen, agar mereka tertarik untuk membeli.

Tujuan penggunaan sales promotion:

-        Menarik para pembeli baru
-        Memberihadiah kepada langganan lama
-        Menyuruh pembeli agar mengulangi pembeliannya
-        Mencegah konsumen lari ke merk lain
-        Meninkatkan loyalitas konsumen
-        Meningkatkan volume penjualan dalam jangka pendek.
Sebaliknya sales promotion memiliki kelemahan sebagai berikut:
-          Konsumen menunggu-nunggu saat dilakukannya sales promotion, agar dapat memperoleh hadiah
-          Setelah acara hadiah, bonus berakhir, konsumen tidak lagi membeli produk tesebut
-          Adakalanya yang dapat hadiah, orang yang baru pertama kali membeli produk tersebut, yang sebelumnya dia tak pernah membeli.

No comments:

Post a Comment