1.
Pembelanjaan
a.
Pengertian
Pembelanjaan Perusahaan
Pembelanjaan perusahaan diartikan
sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana
yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut seefisien
mungkin (Bambang Riyanto, 1995).
Pembelanjaan
Pasif
Merupakan aktivitas perusahaan dalam
mencari sumber dana dimana dana yang akan diperoleh tersebut dipilih yang
syarat-syaratnya paling menguntungkan.
Pembelanjaan
Aktif
Merupakan upaya untuk menyerahkan dana
kepada debitur atau menanamkannya dalam surat-surat berharga secara efisien.
Pembelanjaan perusahaan juga berupaya
untuk menyeimbangkan keuangan perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dan
pasiva yang diperlukan. Pemilihan susunan dari aktiva akan menentukan struktur
kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan kualitatif dari pasiva akan
menentukan struktur finansial dan struktur modal perusahaan.
b.
Pengertian Modal
Secara umum, modal diartikan sebagai
semua barang konkrit yang terdapat pada neraca sebelah debet dan daya beli atau
nilai tukar dari barang-barang tersebut yang tercatat disebelah kredit.
Pada suatu neraca kita dapat mengamati
adanya dua jenis modal yaitu, desibelah debet merupakan modal konkrit atau
modal menurut bentuknya yang disebut dengan modal aktif dan modal abstrak yang
tertera disebelah kredit atau modal menurut sumbernya yang disebut dengan modal
pasif. Modal aktif terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar
merupakan kekayaan perusahaan yang habis dalam satu kali berputar dan jangka
waktu perputarannya pada umumnya kurang dari satu tahun. Dengan kata lain
aktiva lancar ini merupakan modal kerja bagi perusahaan, yaitu modal yang dapat
dengan segera dijadikan uang kas dan digunakan untuk membelanjai keperluan
sehari-hari. Misalkan untuk membeli bahan mentah, membayar gaji, membayar utang
jangka pendek.
Dalam modal kerja, kas adalah salah satu
unsur yang memiliki tingkat likuiditas paling tinggi. Kas dapat berupa uang kas
yang terdapat di perusahaan maupun yang tersimpan di bank. Dengan sifat likuid
tersebut berarti perusahaan dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan yang
dikehendaki, seperti :
Ø Membeli barang dagangan
atau bahan mentah.
Ø Membayar gaji
atau upah.
Ø Membayar utang.
Ø Membayar ongkos
angkut barang.
Ø Membelanjai
operasi, dan lain-lain.
Perusahaan
dituntut dapat menyediakan kebutuhan kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban
finansial tepat pada waktunya. Untuk itu perusahaan perlu menyusun suatu
anggaran kas.
Pengertian Anggaran Kas
Anggaran kas adalah suatu perkiraan tentang posisi kas dari waktu ke waktu
untuk jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, anggaran kas memperkirakan
besarnya kebutuhan kas yang diperlukan dan kas yang masuk ke dalam perusahaan
dari berbagai sumber. Oleh karena itu anggaran kas terdiri atas Perencanaan
Penerimaan Kas (Arus Kas Masuk) dan Perencanaan Pengeluaran Kas (Arus Kas
Keluar).
Tujuan Anggaran Kas
Ø Menunjukkan keadaan posisi kas
sebagai hasil dari rencana kegiatan yang telah direncanakan.
Ø Menunjukkan adanya kelebihan kas
(ekses kas) dan atau kekurangan kas (defisit kas).
Ø Mengatur kebutuhan pinjaman dana
untuk menutup kekurangan kas (defisit); dan atau mengatur penggunaan/pemanfaatan
“idle cash” yang menganggur untuk investasi (lebih produktif).
Ø Sebagai dasar untuk menetapkan
kebijaksanaan penjualan secara kredit.
Ø Sebagai dasar
pengendalian/pengawasan terhadap posisi kas (uang tunai) dengan demikian
likuiditas tetap terjamin dan profitabilitas pun dapat dipertahankan.
Tahap-tahap
Penyusunan Anggaran Kas
1)
Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasi
perusahaan. Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit atau surplus karena
rencana operasinya perusahaan.
2)
Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau
sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menurut defisit kas karena
rencana operasi perusahaan. Transaksi-transaksi disini merupakan transaksi
finansial (financial transaction).
3)
Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi finansial, dan budget kas yang final ini merupakan gabungan
dari transaksi operasi dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi
penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.
c.
Investasi dalam
Aktiva Tetap
Apabila perusahaan melakukan investasi
dalam aktiva tetap, harus memperhatikan beberapa konsep agar penggunaan dana
perusahaan dapat efektif dan efisien. Beberapa konsep itu antara lain :
Ø Nilai uang atau
time value of money
Ø Bunga majemuk
atau compound interest
Ø Nilai sekarang
atau present value
Dengan
menggunakan beberapa konsep itu diharapkan agar perencanaan penanaman dana
dalam aktiva tetap dapat menghasilkan keuntungan yang optimal. Bidang keuangan
melakukan analisis dengan menggunakan beberapa kriteria antara lain :
-
Metode payback period
-
Metode net present value
-
Profitability index
Dengan
menggunakan beberapa metode tersebut, maka bidang keuangan dapat menentukan
atau memilih aktiva tetap yang akan digunakan dalam perusahaan.
Nilai Uang (Time Value of Money)
Apabila
kita cermati, maka sebetulnya Rp.10.000,00 yang dimiliki sekarang tidak sama
dengan Rp.10.000,00 yang akan diterima satu tahun yang akan datang. Nilai
tersebut berbeda karena umumnya kita mendahulukan kebutuhan saat ini. Dari sisi
lain, uang yang ada pada kita saat ini dapat disimpan di bank, sehingga karena
unsur bunga satu tahun kemudian bertambah sebesar tingkat bunga yang berlaku.
Nilai Majemuk (Compound Value)
Nilai
majemuk adalah nilai uang pada suatu saat dimasa yang akan datang, sebagai
hasil penjumlahan uang pada saat ini (permulaan periode penilaian) dengan
jumlah bunga yang diterima selama periode tersebut.
Apabila dibuat
secara matematis, tampak sebagai berikut :
V = P + I
= P + P.i
= P (I + i)
P = uang yang ada saat ini(awal periode penilaian)
i = tingkat bunga per tahun
I = jumlah (rupiah) bunga yang
diterima
V = nilai pada akhir periode penilaian
Dengan demikian
bila periode penilaian selama n tahun maka rumus di atas menjadi :
Vn =
P(I + i)a
Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai
sekarang adalah nilai uang pada awal periode penilaian dari sejumlah uang atas dasar
tingkat bunga tertentu yang akan diterima beberapa waktu yang akan datang.
Rumusnya
adalah :
P atau
P
Jika
melihat neraca dari sisi kredit akan kita dapatkan sumber dari mana modal itu
diperoleh (modal pasif). Disini modal pasif dibedakan menjadi modal asing
(utang) dan modal sendiri. Modal asing atau utang adalah modal yang berasal
dari kreditur, baik yang berupa utang jangka pendek, maupun utang jangka
panjang. Sedangkan modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu
sendiri. Misalnya modal saham, modal peserta/pemilik/pengambil bagian, cadangan
laba, laba.
d.
Rasio-rasio
Keuangan dalam Perusahaan
Analisis rasio keuangan digunakan untuk
mengetahui posisi keuangan dan prestasi perusahaan pada waktu tertentu. Dengan
membandingkan elemen-elemen aktiva di satu pihak dengan elemen-elemen pasiva di
lain pihak, maka akan dapat diketahui gambaran tentang kondisi keuangan
perusahaan, seperti tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada
waktu tertentu.
Perbandingan elemen-elemen tersebut dapat berupa :
1)
Perbandingan antar pos-pos dalam neraca.
2)
Perbandingan antar pos-pos dalam laporan rugi/laba.
3)
Perbandingan antar pos-pos neraca dengan pos-pos laporan
rugi/laba.
Analisis rasio
keuangan menyangkut dua jenis perbandingan :
-
Membandingkan rasio saat ini dengan rasio di waktu yang
lalu dan yang diharapkan di waktu mendatang pada perusahaan yang sama.
-
Membandingkan rasio suatu perusahaan dengan perusahaan
lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada saat yang sama.
Rasio
Likuiditas
Masalah
likuiditas suatu perusahaan adalah berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka pendek atau yang segera harus
dipenuhi.
Rasio likuiditas terdiri dari
(dinyatakan dalam persentasi) :
1)
Current Ratio
2)
Quick
Ratio
(Acid
test Ratio)
3)
Cash
Ratio
Rasio
Solvabilitas
Solvabilitas
suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kewajiban
keuangannya baik kewajiban keuangan (utang) jangka pendek maupun utang jangka
panjang jika suatu saat perusahaan dilikuidasikan.
Rasio
solvabilitas (Leverage) dapat dicontohkan (dinyatakan dalam persentase) :
1)
Total debt to total assets
2)
Total debt to equity ratio
3)
Long term debt to equity ratio
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas
mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dana yang tersedia.
Contoh :
1)
Total Assets Turn Over
(perputaran
total aktiva)
2)
Working Capital Turn Over
(perputaran
modal kerja)
3)
Inventory Turn Over
(perputaran
persediaan
barang)
Rasio
Profitabilitas
Rasio
ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan
dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi.
Rumus rasio
profitabilitas (dinyatakan dalam persentase) :
1)
Gross Profit Margin
2)
Net Profit Margin
3)
Operating Ratio
4)
Rate of Return on Investment
(ROI)
5)
Rate of Return on Net Worth
(Rentabilitas Modal Sendiri)
6)
Rate of Return on Total Assets
(Rentabilitas Ekonomis)
e.
Pengelolaan
Sumber Permodalan
Pengelolaan dan penentuan secara tepat
sumber-sumber dana atau permodalan sangat menentukan cukup tidaknya dana yang
tersedia dalam perusahaan dengan biaya modal yang relatif ringan. Agar dapat
diperoleh secara tepat maka perlu dipertimbangkan berbagai persoalan dalam
masalah permodalan, seperti :
-
Jenis dana/modal yang dapat digunakan.
-
Sumber-sumber penawaran dana/modal.
-
Cara pemenuhan kebutuhan dana/modal.
Jenis
Dana/Modal yang Dapat Digunakan
Pada
dasarnya terdapat dua kelompok modal yang menjadi sumber dana bagi perusahaan,
yaitu modal asing/luar dan modal sendiri. Modal asing/luar adalah modal yang
diperoleh perusahaan dari pinjaman-pinjaman yang akan dioperasikan perusahaan
dalam waktu tertentu saja, karena harus dikembalikan dengan disertai bunga.
Modal asing
digolongkan atas :
a.
Modal asing jangka, penggunaannya kurang dari satu tahun.
b.
Modal asing jangka menengah, penggunaannya selama satu
sampai lima tahun.
c.
Modal asing jangka panjang, penggunaannya lebih dari lima
tahun.
Modal
sendiri adalah modal yang dimasukkan oleh para pemilik perusahaan, yang
seterusnya akan dioperasikan perusahaan selama masih berjalan. Modal sendiri
masih dibedakan menjadi dua yaitu bersumber dari luar perusahaan yang disebut
saham/sero (dalam perusahaan bukan PT disebut modal) dan dari dalam perusahaan
merupakan saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
Selanjutnya
jenis dana yang bersumber dari modal asing dan modal sendiri secara terperinci
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Modal Asing
a.
Modal Asing Jangka Pendek
Utang atau modal asing pendek adalah
kredit rekening koran, kredit penjual, kredit pembeli dan kredit wesel.
1.
Kredit Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang
diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas plafond tertentu, yang oleh
perusahaan tidak diambil sekaligus tetapi sebagian sesuai dengan kebutuhannya
dan bunga yang dibayar hanya terhadap jumlah uang yang telah diambil saja,
meskipun perusahaan meminjam lebih dari jumlah tersebut.
2.
Kredit Penjual
Kredit penjual merupaakan kredit
perniagaan dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan secara
kredit.
3.
Kredit Pembeli
Kredit pembeli adalah kredit yang
diberikan oleh pembeli kepada penyedia bahan mentahnya atau barang lain.
4.
Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu
perusahaan mengeluarkan surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu pada saat tertentu
(promes) dan setelah di tanda tangani surat tersebut dijual.
b.
Modal Asing Jangka Menengah
Bentuk utamanya adalah :
1.
Term Loan
Adalah kredit usaha dengan umur lebih
dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun.
2.
Leasing
c.
Modal Asing Jangka Panjang
Adapun jenis dan bentuk utamanya adalah :
1)
Pinjaman Obligasi
Jangka waktunya didasarkan pada :
a.
Jangka waktu pinjaman kredit hendaknya disesuaikan dengan
jangka waktu penggunaannya dalam perusahaan.
b.
Jumlah angsuran harus disesuaikan dengan jumlah
penyusutan dari aktiva tetap yang dibelanjai dengan kredit obligasi.
Apabila sistem
pelunasannya sekaligus disebut SINKING FUNDS SYSTEM sedang kalau berangsur-angsur
disebut AMORTIZATION SYSTEM.
Pelunasan
pinjaman obligasi dapat diambil dari :
-
Penyustutan aktiva tetap yang dibelanjai dengan pinjaman
obligasi
-
Keuntungan
Jenis
obligasi antara lain :
- Obligasi Biasa
(Bonds)
Obligasi yang bunga/kuponnya tetap dibayar debitur pada
waktu tertentu.
- Obligasi
Pendapatan (Income Bonds)
Obligasi yang bunganya dibayar pada waktu debitur
mendapat keuntungan.
- Obligasi yang
dapat ditukarkan (Convertible Bonds)
Obligasi yang memberi kesempatan kepada pemegang surat
obligasi untuk menukarkannya dengan saham dan perusahaan yang bersangkutan.
2)
Pinjaman Hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang terhadap
barang tak bergerak agar barang itu bisa dijual untuk menutup tagihannya bila
tak bisa membayar.
2.
Modal Sendiri
Adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan dalam berbagai macam bentuk.
Menurut bentuk hukum :
1.
PT adalah modal saham.
2.
Firma adalah modal yang berasal dari anggota firma.
3.
CV adalah modal dari anggota bekerja dan anggota diam.
4.
Perusahaan Perseorangan adalah modal yang berasal dari
pemilik.
5.
Koperasi adalah modal yang berasal dari simpanan pokok
dan simpanan wajib.
Modal sendiri
dalam PT terdiri dari :
1.
Modal saham
2.
Cadangan
3.
Keuntungan/laba ditahan
1.
Modal saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan
bagian atau peserta dalam suatu PT.
Adapun jenis-jenis saham adalah sebagai berikut :
a.
Saham Biasa
Pemegang saham biasa akan mendapat
deviden pada akhir tahun pembukuan hanya kalau perusahaan tersebut mendapat
keuntungan.
Adapun fungsi saham biasa dalam
perusahaan :
1)
Sebagai alat untuk membelanjai perusahaan dan terutama
sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen.
2)
Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba.
3)
Sebagai alat untuk mengadakan fusi atau kombinasi dari
perusahaan.
4)
Sebagai alat untuk menguasai perusahaan.
b.
Saham Preferent
Pemegang saham preferent mempunyai
beberapa preferensi tertentu diatas pemegang saham biasa, terutama dalam hal :
1)
Pembagian Deviden
Deviden dari saham preferent diambilkan lebih dahulu,
baru sisanya disediakan untuk saham biasa. Deviden saham preferent dinyatakan
dalam persentase tertentu dari nilai nominal.
2)
Pembagian Kekayaan
Apabila perusahaan dilikuidasikan, maka dalam pembagian
kekayaan saham preferent didahulukan daripada saham biasa.
Perbedaan antara saham biasa dengan
saham preferent adalah dalam saham biasa mempunyai hak suara sedang dalam saham
preferent tidak mempunyai hak suara. Adapun persamaan antara saham biasa dengan
saham preferent adalah bahwa pemegang saham biasa maupun pemegang saham
preferent hanya berhak menerima deviden apabila perusahaan mendapat keuntungan.
c.
Saham Preferent Kumulatif
Perbedaan dengan saham preferent hanya
terletak pada adanya hak kumulatif pada saham preferent kumulatif. Besarnya
deviden dari sham preferent kumulatif pun dinyatakan dalam persentase tertentu
dari nilai nominalnya.
2.
Cadangan
Tidak semua cadangan termasuk dalam pengertian modal
sendiri.
Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri :
a.
Cadangan Ekspansi
b.
Cadangan Modal Kerja
c.
Cadangan Selisih Kurs
d.
Cadangan Umum
Cadangan yang
tidak termasuk dalam modal sendiri :
a.
Cadangan depresiasi/akumulasi depresiasi
b.
Cadangan piutang ragu-ragu
c.
Cadangan yang bersifat utang
Didalam PT
terdapat :
1)
Cadangan Rahasia
Adalah cadangan yang besar jumlahnya tidak nampak dalam
neraca dan besar jumlahnya tidak mudah diketahui.
2)
Cadangan Diam
Adalah cadangan yang besar jumlahnya tidak nampak dalam
neraca tetapi dapat diduga adanya nilai cadangan dalam perusahaan.
3.
Laba ditahan (Rentained Earning)
Apabila perusahaan memperoleh laba tetapi belum mempunyai
tujuan mengenai penggunaan laba itu maka disebut laba ditahan.
Sumber-sumber
Penawaran Dana/Modal
1)
Sumber-sumber Penawaran Modal Menurut Asalnya
1.
Sumber Intern (Internal Sources)
Modal ini dihasilkan sendiri dalam
perusahaan. Sumber intern yang utama dalam perusahaan adalah laba yang ditahan
dan akumulasi penyusutan. Besarnya laba yang ditahan selain tergantung pada
laba yang diperoleh pada periode tertentu juga tergantung pada devidend policy
dan plowing-back policy. Pelaksanaan plow-back policy didasarkan pada pedoman
sebagai berikut :
- Plow back
hendaknya dijalankan selama dapat diinvestasikan dengan rate of return yang
lebih tinggi daripada Cost of Capital nya.
- Plow back
hendaknya dapat menstabilisasikan deviden.
- Plow back
hendaknya merupakan persiapan untuk menghadapi keadaan darurat/ekspansi.
Dalam menahan
laba, pada umumnya bertujuan untuk :
(1) Stabilisasi
(2) Investasi
(3) Memperbaiki
struktur finansial
Sehingga perlu
diadakan cadangan untuk stabilisasi, ekspansi dan memperbaiki struktur
finansial. Pada umumnya membuat cadangan bertujuan untuk :
- Menjaga agar
modal yang ditetapkan jangan sampai berkurang
- Melunasi utang
- Memenuhi
kebutuhan modal badan usaha yang makin meningkat
2.
Sumber Ekstern (External Sources)
Modal berasal dari luar perusahaan yakni
dari para kreditur yang merupakan utang bagi perusahaan dan disebut modal
asing. Modal ini berasal pula dari pemilik perusahaan yang disebut modal
sendiri. Maka modal yang berasal dari sumber ekstern terdiri dari modal asing
dan modal sendiri.
Perbedaan kedua jenis modal tersebut adalah sebagai
berikut :
Perbedaan
|
|
Modal Asing
|
Modal Sendiri
|
1. Modal yang terutama
memperhatikan kepada kepentingan sendiri yaitu kreditur.
2. Modal yang tidak memiliki
pengaruh terhadap penyelenggaraan perusahaan.
3. Modal dengan beban bunga yang
tetap tanpa memandang adanya keuntungan atau kerugian.
4. Modal yang hanya sementara
turut bekerja sama dalam perusahaan.
5. Modal yang dijamin, yang
mempunyai hak preferent sebelum modal sendiri didalam likuidasi.
|
1.
Modal utama tertarik dan berkepentingan terhadap kontinuitas, kelancaran
dan keselamatan perusahaan.
2.
Modal yang dengan kekuasaannya dapat mempengaruhi politik perusahaan.
3.
Modal yang mempunyai hak atas laba sesudah pembayaran bunga kepada modal
asing.
4.
Modal yang digunakan untuk jangka waktu tak terbatas/tertentu.
5.
Modal yang menjadi jaminan, dan haknya adalah sesudah modal asing didalam
likuidasi.
|
3.
Penyedia, Bank dan Pasar Modal sebagai Sumber Dana
Ekstern utama
a.
Penyedia
Penyedia memberikan dana pada suatu
perusahaan didalam suatu bentuk penjualan barang secara kredit untuk jangka
waktu yang pendek maupun jangka waktu menengah.
b.
Bank
Dalam dunia perbankan kota mengenal 3R dan 5C dalam
pemberian kredit disamping syarat kredit yang biasa misalnya segi yuridisnya.
Pedoman 3R itu adalah :
(1) Returns
Menunjukkan hasil yang diharapkan dapat diperoleh dari
penggunaan kredit.
(2) Repayment
Capacity
Bank harus menilai kemampuan perusahaan untuk dapat
melunasi pinjamannya pada saat kredit harus dilunasi.
(3) Risk Bearing
Ability
Bank pun harus menilai apakah perusahaan mempunyai cukup
untuk menanggung resiko kegagalan dengan penggunaan kredit tersebut.
Sedang pedoman 5C
tersebut adalah :
1.
Character
2.
Capacity
3.
Capital
4.
Collateral
5.
Conditions
c.
Pasar Modal
Pasar modal dalam arti abstrak adalah
tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka panjang. Fungsi pasar
modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang
mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan.
Dalam rangka pelaksanaan pembentukan pasar modal yang
dibentuk pemerintah tahun 1997 telah membentuk 3 badan yaitu :
1.
Badan Pembina Pasar Modal
2.
Badan Pelaksana Pasar Modal
3.
PT Danareksa
Untuk
membantu pelaksanaan fungsi pasar modal secara efisien diperlukan adanya
lembaga keuangan yang disebut Investment Bank atau Underwriter Company yang
prinsipnya akan menjadi perantara penyediaan dana-dana.
Fungsi
Underwriter Company adalah :
a.
Risk Bearing
b.
Menjual efek pada investor
c.
Advising
d.
Bersama dengan perusahaan yang mengeluarkan securities
e.
Stabilator pasar
Lembaga keuangan
yang telah diberi izin oleh Menteri Keuangan yaitu antara lain :
1.
Indovest
2.
PT Bahana
3.
PT Inter Pasific
4.
MIFC
5.
ASEAM
Dalam surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tersebut juga disebutkan usaha
lembaga keuangan meliputi :
1.
Menghimpun dan dari masyarakat dengan jalan mengeluarkan
saham.
2.
Membantu perusahaan dalam penerbitan surat berharga.
3.
Mengadakan penyehatan modal didalam perusahaan-perusahaan
dengan ketentuan bahwa penyehatan tersebut bersifat sementara sampai sahamnya
dapat diperjual belikan dipasar modal.
4.
Bertindak sebagai broker dan dealer surat-surat berharga.
5.
Memberikan garansi.
6.
Bertindak sebagai perantara bagi perusahaan.
7.
Memberikan nasehat-nasehat keahlian dalam bidang
pembiayaan investasi dan manajemen.
2)
Sumber-sumber penawaran Modal Menurut Cara Terjadinya
Menurut cara terjadinya dapat disebutkan sebagai berikut
:
1.
Tabungan
Tabungan adalah pendapatan yang tidak dikonsumsikan.
Tabungan dapat digunakan untuk keperluan konsumsi dan dapat pula untuk
investasi.
2.
Penciptaan atau kreasi uang/kredit oleh Bank
Yang dapat menciptakan uang selain bank sirkulasi juga
bank dagang dengan menciptakan uang giral.
3.
Intensifikasi daripada Penggunaan Uang
Cara ini dilakukan oleh bank dengan meminjamkan kembali
uang-uang yang dipercayakan atau disimpan oleh masyarakat di bank.
3)
Cara Pemindahan Modal
Pemindahan modal dapat dilakukan secara
langsung dan tidak langsung. Cara langsung ialah diman pembentuk modal langsung
memberikan modalnya kepada perusahaan yang membutuhkan. Sedangkan cara tidak
langsung adalah dimana pembentuk modal secara tidak langsung memberikan
modalnya tetapi penyerahannya melalui lembaga kredit.
Cara
Pemenuhan Kebutuhan Dana/Modal
Cara pemenuhan
kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Pemenuhan kebutuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai
dengan kebutuhan masing-masing aktiva yang akan dibiayai, disebut juga
pembelanjaan parsial.
2.
Pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan
memandang semua kebutuhan sebagai satu kesatuan dan satu kelompok. Disebut juga
sistem pembelanjaan total.
Pemenuhan Kebutuhan Dana ditinjau dari Sudut
Likuiditas dan Rentabilitas
Pedoman
pembelanjaan sebagai berikut :
1.
Untuk aktiva lancar hendaknya dibiayai dengan kredit
jangka pendek yang jangka waktu atau umurnya tak lebih pendek daripada
terikatnya dana dalam aktiva lancar tersebut.
2.
Untuk aktiva tetap yang tidak berputar (tanah) pada
prinsipnya dibiayai dengan modal sendiri, karena untuk jenis aktiva ini tidak
diadakan depresiasi.
3.
Untuk aktiva tetap yang tidak berputar secara
berangsur-angsur dapat dibiayai dengan kredit jangka panjang atau modal
sendiri.
Pedoman
pembelanjaan ditinjau dari sudut likuiditas sebagai berikut :
1.
Kebutuhan dana yang permanen (modal konstan)
Pada prinsipnya harus dibiayai dengan modal sendiri atau
kredit jangka panjang.
2.
Kebutuhan dana yang berubah-ubah jumlahnya di atas inti
konstan (modal variabel)
Pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang
jangka waktunya tidak lebih pendek daripada kebutuhannya.
Pemenuhan kebutuhan Dana ditinjau dari Sudut
Solvabilitas dan Rentabilitas
Prof.Dr.Njoo
Hong Hwie mengemukakan skema pembelanjaan dari sudut solvabilitas
1.
Modal dari golongan pesimis tulen ditarik dengan
memberikan hak preferent atas barang-barang tertentu dari perusahaan hipotik
atau gadai.
2.
Golongan pesimis biasa, dapat ditarik dengan menempatkan
mereka sebagai kreditur, tetapi tidak disertai hak preferent sehingga dapat
digolongkan dengan kreditur konkuren.
3.
Modal dari golongan optimis tulen, ditarik supaya mereka
turut mengambil bagian didalam perusahaan, yang tidak mempunyai hak preferent.
4.
Modal dari golongan optimis biasa, ditarik supaya mereka
turut mengambil bagian dalam perusahaan, tetapi mempunyai hak preferent
(peserta preferent).
Pemenuhan
kebutuhan dana yang hanya mendasarkan pada tujuan rentabilitas saja maka ada
tendensi bahwa setiap kebutuhan dana akan dipenuhi dengan modal asing selama
tingkat bunganya atau biaya utangnya lebih rendah daripada Earning Power
penggunaan dana tersebut.
2.
Pemasaran
1.
Perkembangan Pengetahuan
Pemasaran
Seiring dengan kemajuan perekonomian dari economics of scarcity ( ekonomi masih
langka ) berubah ke economics of relative
plenty ( ekonomi relatif banyak, barang membanjiri pasar ), maka para
produsen membutuhkan pengetahuan pemasaran yang makin lama makin canggih pula
taktik dan strateginya.
Dengan berkembangnya pemasaran, maka berkembang
pulalah jenis barang dan jasa yang dihasilkan. Oleh sebab itupemasaran memberi
sumbangan besar terhadap meningkatnya barang dan jasa yang diperlukan sehingga
meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Antara kemajuan perusahaan dan pemasaran terhadap hubungan
yang saling menunjang, artinya makin maju perusahaan, maka makin canggih pula
strategi pemasaran yang digunakan. Makin
canggih strategi pemasaran yang digunakan makin menunjang kemajuan
perusahaan. Peranan pemasaran di dalam
sebuah perusahaan makin meningkat, sejalan dengan perkembangan perusahaan itu
sendiri.
Kebutuhan
Masyarakat Makin Meningkat
Makin tinggi tingkat pendapatan masyarakat makin
tinggi dan canggih pula barang dan jasa yang mereka butuhkan. Product development harus selalu
diciptakan agar dapat mengantisipasi selera konsumen yang selalu berubah.
Konsumen bukan hanya sekedar perlu memenuhi kebutuhan, akan tetapi meraka perlu
pula memuaskan keinginanya ( needs dan
wants ). Kebutuhan ialah suatu rasa kekurangan yang perlu dipenuhi oleh
barang dan jasa. Keinginan atau ‘’wants’’
artinya suatu kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh pola kebudayaan tertentu.
Semua barang-barang tersebut disalurkan oleh
lembaga-lembaga pemasaran sehingga dapat menguntungkan semua anggota
masyarakat. Atas dasar saling menguntungkan tersebut, maka kegiatan pemasaran
memberikan suatu nilai yang disebut ‘’value
added’’ = nilai tambah.
2.
Pentingnya Pemasaran
Para pengusaha baik yang memproduksi barang maupun
jasa, merasakan sangat pentingnya aktivitas marketing saat ini. Kepentingan ini
sangat terasa karena adanya ancaman globalisasi, persaingan internasional yang
eksplosif di samping persaingan internal dalam negara itu sendiri.
Adalah suatu keinginan bagi pengusaha besar agar mampu
menerobos pasar dunia, dan jangan sampai kalah bersaing dari produk luar di
pasar dalam negeri sendiri. Inilah tantangan terhadap kegiatan marketing,
mencari, memelihara konsumen yang sudah ada. Pemasaran tidak lagi seperti
dipahami oleh orang awam sebagai promosi atau iklan. Tujuan pemasaran ini, saat
ini sudah mengutamakan kepuasan konsumen.
3.
Ruang Lingkup Pemasaran
Di dalam berbagai literatur banyak sekali dibahas
materi pemasaran, yang antara lain mencakup:
1)
Fenomena kehidupan masyarakat dilihat dari segi kebutuhan
serta keinginan yang beraneka ragam.
2)
Lingkungan yang mempengaruhi pemasaran, serta banyak definisi
tentang manajemen pemasaran.
3)
Membangun kepuasan pelanggan, melalui penekanan pada mutu
produk, pelayanan, dan memberikan nilai pelanggan yang superior.
4)
Sistem informasi pasar, dalam rangka menganalisa peluang
pasar, mengambil keputusan pemasaran dengan menggunakan hasil riset pemasaran.
5)
Menganalisa konsumen dan perilaku pembeli, memelihara
langganan dan munculnya loyalitas pelanggan.
6)
Menganalisa persaingan, dan strategi yang dilakukan oleh
penguasa pasar.
7)
Pasar. Bisnis, atau bisnis marketing, artinya pemasaran
barang industri.
8)
Pasar jasa, ini makin berkembang sejalan dengan kemajuan
pendidikan dan pendapatan masyarakat.
9)
Product Devalopment dengan segala kreativitas dalam mutu,
desain, model, dan sebagainya.
10) PLC= Product Life Cycle
atau Siklus Kehidupan Produk.
11) Usaha-usaha dalam lini
produk, merek, pembungkus.
12) Kebijaksanaan penetapan
harga.
13) Mengelola saluran
pemasaran, atau channels of distribution, agen, grosir, toko eceran besar
hypermarket, supermaket, mall, plaza, shopping center, trade center pemasaran
langsung, internet, dan sebagainya.
14) Komunikasi pemasaran,
personal selling, iklan, sales promotion, publikasi, marketing and public
relation.
15) Pemasaran global, ekspor,
impor dengan berbagai peraturan, kendala dan peluang, terbentuknya multy
national corporation, aliansi strategis dari beberapa perusahaan besar antar
negara.
16) Berbagai strategi yang
dikembangkan dalam pemasaran melalui marketing mix, customer relationship
management, marketing public relations, mega marketing turbo marketing, dan
sebagainya.
4.
Evolusi Konsep Pemasaran (
Orientasi Perusahaan dalam menghadapi saingan )
Oleh Philip Kotler dinyatakan bahwa Manajemen
Pemasaran ialah kegiatan menganalisa merencana, mengimplementasi dan mengawasi
segala kegiatan guna mencapai tingkat pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Dalam perkembangan pemasaran dari sejak dulu sampai
sekarang konsep pemasaran ini sudah mengalami evolusi. Evolusi ini muncul
sejalan dengan orientasi yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Konsep-konsep tersebut
adalah sebagai berikut:
·
Konsep Produksi ( Production Concept )
·
Konsep Produk ( Product Concept )
·
Konsep Penjualan ( Selling Concept )
·
Konsep Pemasaran ( Marketing Concept )
·
Konsep Sosial/Kemasyarakatan ( Societal Concept )
·
Konsep Produksi ( Production Concept )
Para pengusaha yang menganut konsep ini mencoba
membuat produksi besar-besaran, dengan harga murah melalui prinsip efisiensi
dalam produksi dan menyebarluaskan penjualan produksinya seluas mungkin.
·
Konsep Produk ( Product Concept )
Para pengusaha yang
menganut konsep ini berusaha menghasilkan produk yang bermutu. Dalam hal ini (
konsep produk ) kualitas didasarkan atas pandangan produsen sendiri, bukan
menurut pandangan konsumen. Jadi di sini dikatakan produsen melihat cermin,
yang tampak bagus adalah dirinya sendiri, produsen belum memperhatikan selera
konsumen.
·
Konsep Penjualan ( Selling Concept )
Konsep Penjualan ini berorientasi pada promosi.
Artinya produsen membuat produk secara besar-besaran kemudian berusaha
mempromosikan produknya agar laku di pasar.
·
Konsep Pemasaran ( Marketing Concept )
Produsen yang menganut konsep ini beranggapan, bahwa
konsumen akan membeli barang jika produk itu sesuai dengan seleranya, artinya
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan memuaskan .
Disamping itu banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi keputusan membeli
para konsumen diantaranya:
ü Budaya, dan sub kultur,
yang memiliki value tersendiri, sikap, dan kepercayaan yang mempengaruhi
respons mereka terhadap lingkungan.
ü Social class, perlu
diperhatikan apakah konsumen kita termasuk orang kelas atas, menengah, atau
bawah.
ü Reference groups, ini
terdiri atas orang-orang dekatnya seperti, anggota famili, teman sejawat, teman
sekerja, anggota seklub olahraga, majelis taklim pengajian.
ü Self image, dalam hal ini
ada kecenderungan mereka percaya bahwa tampilan seseorang dicerminkan oleh
barang apa yang ia beli, ‘’you are what you buy’’
ü Situational factors, ini
merupakan situasi sesaat yang berkesan pada konsumen, seperti, dalam keadaan
terburu-buru, sudah memiliki kupon hadiah, atau saat ulang tahun, hari libur
dsb.
Setelah pengusaha mengerti dan memahami konsumennya maka perlu diciptakan
strategi marketing yang tepat menurut langkah berikut:
1)
Teliti situasi marketing
saat ini
Situasi marketing saat ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu,
tingkat persaingan, serta analisa kekuatan dan kelemahan.
2)
Analisa Lingkungan
Eksternal
Lingkungan eksternal yang mempengaruhi bisnis adalah kondisi ekonomi
makro, tingkat bunga, inflasi, pengangguran, pendapatan perkapita.
3)
Analisa Peluang dan
arahkan untuk mencapai peluang
Bisnis yang sukses adalah yang selalu memperhatikan peluang yang ada,
yang dapat diklasifikasi seperti: bagaimana menjual produk lebih banyak pada
pasar yang ada, bagaimana mencari pasar baru, bagaimana membuat produk baru
untuk pasar yang ada, dan bagaimana membuat produk baru untuk pasar baru.
4)
Desain segmentasi
pasar
Marketing Strategy ini dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan, buat
Sekmentasi pasar,apakah berdasardemografi,geografis,psyhographics,
geodemographis,behaviour,usage.
·
Konsep Sosial (Societal
Concept)
Konsep ini beranggapan bahwa bukan selera konsumen
saja yang harus dipehatikan, tapi yang lebih penting lagi ialah perhatian
terhadap kepentingan masyarakat/kelestarian lingkungan.
5. Strategi Marketing
Dalam strategi marketing
mutakhir, banyak digunakan kebijakan bagaimana memelihara konsumen dengan jalan
memberi kepuasan maksimal antara lain:
A. Marketing mix
B. Customer Relationship
Management ( CRM )
C. Customer value- Nilai
Pelanggan
D. Customer dependency
Strategi marketing
merupakan analisis dan pemilihan target market yang ingin dicapai oleh
perusahaan dan menciptakan langkah-langkah yang tepat, dengan menggunakan
berbagai kebijakan marketing untuk mencapai tujuan tersebut.
A.
Marketing Mix
Yang diartikan dengan marketing mix ialah suatu
kombinasi yang memberikan hasil maksimal dari unsur-unsur product, price,
place, promotion, people, physical evidence dan process keempat P pertama
disebut 4 P tradisional dan 3 P terakhir dikatakan unsur marketing mix untuk
pemasaran produk jasa.
Jadi ke- 7 tersebut adalah
1. Product
2. Price
3. Place
4. Promotion
5. People
6. Physical evidence
7. Process
B.
Customer Relationship
Management ( CRM )
CRM adalah suatu proses dalam mendapatkan,
mempertahankan dan meningkatkan pelanggan yang menguntungkan.
CRM bertujuan untuk menciptakan nilai pelanggan,
sehingga pelanggan puas, dan memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan,
memperoleh keunggulan bersaing ( comparative advantage ) memperhatikan mutu
produk agar dapat memberikan kepuasan prima bagi pelanggan.
CRM merupakan satu cara mewujudkan mimpi bisnis dimasa
y a d, sebab tidak ada pelanggan maka tidak ada bisnis, dan tidak ada masa
depan ....
Akhirnya menciptakan loyalitas berkat adanya CRM melalui:
Continuity marketing
One to one marketing
Partnering, co-marketing
·
Continuity marketing
Ini berguna untuk membangun pemasaran interaktif dan
program pasca pemasaran. Pihak manajemen selalu memonifator dan memberi
pelayana berkelanjutan kepada para pelanggan, agar loyalitas pelangganan ini
tetap terpelihara.
·
One to one marketing
Kegitan ini lebih bersifat indifidual, one to one
marketing, guna pemenuhan kebutuhan yang dimiliki oleh pelangganan yang
bersifat unik.
Perbadaan antara one to
one marketing dengan traditional marketing
One to one marketing
1.
Kunci keberhasilan diukur dari share of customer
2.
Berusaha menemukan banyak produk yang digunakan oleh satu
konsumen
3.
Mengelola/mempertahankan pelangganan melalui pengembangan
nilai jangka panjang
4.
Mencatat kunjungan dan produk yang dibeli, mengelola ineraksi
dengan pelangganan
Traditional marketing
1.
Kunci keberhasian diukur dari market share
2.
Menemukan banyak pelanggan yang. Menggunakan satu peroduk
3.
Mengelola peroduk agar laku
4.
Aktivitas dilakukan oleh bagian organisasi
·
Partnering atau
co-marketing
Yaitu hubungan pelanggan dengan pemasar.
Kerjasama ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang
berhubungan dengan perusahaan.
C. Nilai Pelanggan
Nilai pelangganan diperoleh dengan membandingkan manfaat
dan pengorbanan. Manfaat yang diperoleh konsumen berasal dari:
Produk yang dibeli, laanan yang diterima ,karyawan yang
memberikan layanan dan citra atau nama baik, rasa bangga terhadap perusahaan,
merek dan sebagainya.
Korbanan adalah berupa pengorbanan yang dikeluakan oleh
konsumen yaitu moneter berupa nilai uang yang dibayar, waktu yang dikorbankan
untuk memperoleh peroduk tersebut ,enerji merupakan rasa capek untuk menapatkan
produk dan, psikhis yaitu pengorbanan dalam kejiwaan, kenyamanan, keamanan,
waswas dan sbagainya.
Ada beberapa
pandangan tentang nilai pelanggan:
Customer value as a function
Value = f (
customer relationship, performance, perception, people )
Value = f ( quality, sacrifice,
expectation, disconfirmation )
Value = f ( perfomance, price,
personalization )
Value = f ( price, service quality,
image, product quality )
Value = f ( quality, emotional
response, monetary price, reputation )
Value = f ( perceived perfomance,
price )
Value = f ( emotional, social,
quality, price )
D. Customer Dependency
Elemen ketergantungan konsumen terhadap
produsen disebabkan oleh:
Akses lokasi karena sangat strategis,
kemampuan pegawai mengenal langganan, inovasi produk bermutu atau jasa
memuaskan.
Keterikatan yang sukarela menandakan
adanya rasa puas, tapi bila terpaksa maka perusahaan menghadapi tantangan untuk
menumbuhkan dalam diri pelanggan perasaan yang tulus terhadap hubungan mereka.
6.TurboMarketing
Ada perkembangan terakhir usaha perusahaan mengatasi saingan
melalui strategi turbo marketing.
Dari dulu sampai sekarang
perusahaan mengungguli saingan melalui:
1)
Perang harga, dengan cara meningkatan efisiensi, harga murah,
produksi besar-besaran.
2)
Perang desain, produk perusahaan tampil beda dengan
perusahaan. Orang berlomba dalam membuat
desain, style, rasa bentuk, dan sebagainya.
3)
Perang kualitas, produk perusahaan diusahakan makin baik,
berkualitas dengan menerapkan Total Quality Control.
4)
Dan yang terakhir, perusahaan menerapkan strategi turbo
marketing, dengan berusaha menekan waktu ( time compression ) sehingga
perusahaan lebih unggul dalam hal:
- Proses produksi lebih
cepat sehingga konsumen tidak lama menunggu.
- Pelayanan lebih cepat
sehingga konsumen cepat melihat hasilnya.
7. Kebijaksanaan Harga
Kebijaksanaan harga = price
policies adalah keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk jangka
waktu tertentu. Kebijaksanaan harga
dapat ditentukan oleh beberapa lembaga seperti:
·
Produsen
·
Grosir
·
Retailer
·
Pemerintah
Produsen
dapat membuat kebijaksanaan harga seperti model skimming price, penetration
price.
Grosir
dapat melakukan kebijaksanaan harga berdasarkan daerah pembeli, dengan
membebankan ongkos transport atau sebaliknya. Kebijaksanaan harga oleh
retailer, lebih banyak variasinya, yang tujuannya adalah untuk menarik
konsumen.
Selanjutnya
kebijaksanaan harga pemerintah sebagai pengawas ekonomi di masyarakat, dapat
menetapkan harga berdasar ceiling price dan floor price. Ceiling price artinya
pemerintah menetapkan aturan harga tinggi.
Tujuan pemerintah dalam hal ini ialah membantu masyarakat banyak, agar
harga tidak dipermainkan oleh para pedagang.
Sebaliknya floor price, pemerintah menetapkan harga
terendah, tidak boleh harga lebih rendah dari itu.
Price Discount
Para produsen seringkali membuat daftar harga jual
produknya. Toko eceran menjual barang
sesuai dengan daftar harga yang dibuat oleh produsen tersebut. Akan tetapi kadang-kadang, toko eceran
menjual lebih murah dari daftar harga, ini dimungkinkan karena adanya
discount. Discount ini dapat diberikan
berdasarkan jumlah pembelian, karena musim, da tujuan tertentu perusahaan dan
karena sistem pembayaran.
Discount menurut musim, diberikan kepada konsumen,
karena toko ingin menghabiskan stok barangnya.
Stok barang dihabiskan karena, musimnya sudah habis, misalnya pakaian
musim dingin, sudah habis dan akan muncul musim panas.
Promotional Discounts
Ada dua tipe promotional
discount, yaitu markdowns dan loss leaders. Markdown
discount berarti discount yang diadakan
untuk memberanikan konsumen membeli barang yang sebenarnya tidak ia perlukan.
A loss leader
Ini berarti usaha untuk menjual barang di bawah harga
pokoknya, agar dengan demikian merangsang orang untuk membeli barang lain. Pengusaha akan rugi besar bila konsumen hanya
datang untuk membeli barang loss leader
saja. Akan tetapi dalam kenyataan
konsumen yang datang, juga membeli barang lain, untuk kebutuhan rumah
tangganya.
Penetapan harga barang
baru
Price skimming. Dalam hal ini pengusaha menetapkan harga
setinggi mungkin. Hal ini dimungkinkan
karena barang saingan belum ada, dan barang ditujukan untuk golongan kaya. Barang ini harus mempunyai keistimewaan, dan
menimbulkan prestise bagi para konsumennya. Setelah barang laku, kmudian
harganya berangsur diturunkan, dan keuntungan pengusaha makin berlipat ganda.
Penetration pricing. Kebijaksanaan harga ini berlawan dengan skimming price. Barang ini sudah banyak saingan di pasar.
Oleh sebab itu untuk memasuki pasar, harus dibanting harganya serendah mungkin.
Geographic pricing. Kebijaksanaan harga terakhir ialah yang
mempertimbangkan ongkos pengiriman.
Setelah terjadi penjualan, siapakah yang menaggung biaya pengiriman,
apakah penjual atau pembeli, ini disebut geographic
karena mempertimbangkan lokasinya.
8. Promotion atau Komunikasi Bisnis
Promosi
adalah elemen keempat dalam marketing mix.
Promosi didefinisikan sebagai komunikasi yang memberi informasi kepada
calon konsumen mengenai suatu produk, yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dan mendorong mereka untuk membeli.
Ada beberapa elemen promosi yang dikenal sebagai
promotional mix, yaitu:
·
Advertising
·
Personal
·
Public relation
·
Sales promotion
Advertising
adalah alat promosi yang sangat ampuh, dapat mencapai daerah yang sangat jauh,
dan sulit dimasuki. Advertising dapat mengguakan berbagai media, seperti:
televisi,radio,surat kabar dan sebagainya.
Personal
seling, adalah promosi yang dilakukan oleh orang.
Public
Relation, yaitu merupakan bagian dari perusahaan yang memberi informasi kepada
public tentang perusahaan dan produk yang dihasilkan.
Sales
promotion, artinya adalah memberi insentif atau hadiah kepada konsumen, agar
mereka tertarik untuk membeli.
Tujuan penggunaan sales promotion:
-
Menarik para pembeli baru
-
Memberihadiah kepada langganan lama
-
Menyuruh pembeli agar mengulangi pembeliannya
-
Mencegah konsumen lari ke merk lain
-
Meninkatkan loyalitas konsumen
-
Meningkatkan volume penjualan dalam jangka pendek.
Sebaliknya sales promotion
memiliki kelemahan sebagai berikut:
-
Konsumen menunggu-nunggu saat dilakukannya sales promotion,
agar dapat memperoleh hadiah
-
Setelah acara hadiah, bonus berakhir, konsumen tidak lagi
membeli produk tesebut
-
Adakalanya yang dapat hadiah, orang yang baru pertama kali
membeli produk tersebut, yang sebelumnya dia tak pernah membeli.
No comments:
Post a Comment